Pertumbuhan Ekonomi Capai 7,07 Persen, Komisi XI DPR: Indonesia Keluar dari Resesi
JAKARTA, iNews.id - Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Golkar, Dito Ganinduto, mengatakan pemerintah telah berhasil menguatkan pertumbuhan ekonomi dan membawa Indonesia keluar dari jurang resesi. Bahkan pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada kuartal II 2021 merupakan yang tertinggi sejak 2004.
Pernyataan itu, disampaikian Dito, menanggapi pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai pertumbuhan ekonomi yang mencapai 7,07 persen pada kuartal II 2021 secara year on year (yoy).
“Pertumbuhan ekonomi kita saat ini sudah mencapai 7,07% melaju sangat signifikan dan ini sesuai dengan harapan kita kami dari partai Golkar sebesar besarnya mengapresiasi kinerja dari pemerintah dan beberapa pihak yang terlibat sehingga kita terlepas dari yang namanya resesi Dan ini sudah on the right track,” kata Dito, dalam konferensi pers, Kamis (5/8/2021).
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi tersebut dicapai melalui kebijakan yang dilakukan pemerintah, dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19. Bahkan pertumbuhan ekonomi yang dicapai pada kuartal II 2021 merupakan yang tertinggi sejak 2004.
“Hal ini seiring diberlakukan kebijakan ppkm dalam mengurangi mobilitas masyarakat akan tetapi ekonomi tetap berjalan dengan baik yang ditujukan dengan pemyeimbangan aspek kehidupan Life and livehood dengan beberapa stimulus,” ujar Dito.
Hal tersebut, lanjutnya, tak terlepas dari kerjasama antara pemerintah dengan berbagai pihak, termasuk dengan Komisi XI DPR dalam kebijakan perekonomian untuk pemulihan ekonomi di Indonesia.
Dia mengungkapkan, tren pemulihan ekonomi di kuartal II 2021 menunjukkan sinyal positif perbaikan kinerja perekonomian domestik yang cukup kuat.
"Ini terlihat dari indeks keyakinan konsumen di bulan Juni 2021 satu berada di level 107,4 kemudian realisasi belanja negara hingga Juni 2002 satu sebesar 42,5 persen dari target APBN atau tumbuh sebesar 9,4 year on year,” tutur Dito.
Dari sisi PDB sektoral, berbagai sektor usaha terus menunjukkan perbaikan kinerja diantaranya pada triwulan II 2021: sektor industri pengolahan, yang menjadi penopang dengan share 19,29 persen yang tumbuh 6,58 persen (yoy).
Sektor pertanian yang melanjutkan tren positifnya dan tumbuh 0,38 persen (yoy), sektor konstruksi yang tumbuh 4,42 persen (yoy) seiring dengan pembangunan berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), sektor Informasi dan Komunikasi yang selalu mampu tumbuh tinggi selama pandemi juga kembali dapat tumbuh sebesar 6,87 persen (yoy).
Disamping itu, sektor-sektor seperti penyediaan akomodasi, makan, dan minum serta transportasi dan pergudangan yang terdampak pandemi juga meneruskan tren pemulihannya dengan pertumbuhan 21,58 persen (yoy) dan 25,10 persen (yoy). Tren positif ini seiring membaiknya mobilitas masyarakat.
“Di sisi kegiatan produksi sektor swasta menunjukkan kinerja yang meningkat hingga Juni 2021. Misalnya Penggunaan Listrik Juni 2021 untuk sektor Industri tumbuh 26,1 persen year-on-year dan bisnis tumbuh 14,5 persen year-on-year. Indikasi lain, Penggunaan Semen Juni 2021 menunjukkan pertumbuhan dengan tren positif sejak Maret 2021 sebesar 17,6 persen year-on-year,” ujar Dito.
Dia menambahkan, PMI Manufaktur Juni 2021 berada pada level 53,5. Pertumbuhan Ekspor Juni 2021 juga tumbuh sebesar 54,5 persen year-on-year serta Pertumbuhan Impor Juni 2021 tumbuh sebesar 60,1 persen.
Editor: Jeanny Aipassa