Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Usai Uji Coba, LRT Jabodebek Resmi Tambah Jumlah Perjalanan Jadi 430 per Hari
Advertisement . Scroll to see content

Pilih Bangun LRT di Jatim, Gubernur Khofifah: Kalau MRT Mahal

Minggu, 15 September 2019 - 21:11:00 WIB
Pilih Bangun LRT di Jatim, Gubernur Khofifah: Kalau MRT Mahal
Ilustrasi LRT. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) berupaya memiliki moda transportasi light rail transit (LRT) sendiri seperti di DKI Jakarta dan Palembang. LRT ini rencananya dibangun di Ibu Kota provinsi Jatim yaitu Surabaya.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya lebih memilih LRT daripada Moda Raya Terpadu (MRT) karena biaya pembangunan LRT lebih murah. Pasalnya, transportasi publik ini diharapkan dapat mengoneksikan tiap daerah dengan harga terjangkau.

"Warga Jawa Timur kepingin LRT, kalau MRT kepingin juga tapi kalau MRT lebih mahal. Jadi kita sudah dapat indeksnya per Km LRT berapa dan MRT berapa," ujarnya di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (15/9/2019).

Pembangunan LRT Surabaya ini merupakan salah satu dari tiga program prioritas Jatim yang diusulkan ke Presiden. Tiga program prioritas ini adalah prioritas program yang bisa mendorong Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Rencananya, LRT Surabaya dapat menghubungkan Surabaya, Kabupaten Malang, Kita Malang, dan Kota Batu.

"Karena koneksitas di antara Malang Raya 3 in 1. Kabupatennya ya kota Malang, kota Batu tapi pada dasarnya mereka 3 in 1. Kita sedang menyiapkan rumpun kewilayahan supaya terkoneksi antar daerah," ucapnya.

Menurut dia, saat ini PDRB Jatim cukup besar kontribusinya terhadap PDB nasional karena telah melampaui nasional. Oleh karenanya, dengan pembangunan LRT Surabaya ini diharapkan dapat meningkatkan PDRB Jatim agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Harapannya Pak Presiden minta dihitung berapa investasinya, lalu kalau investasi sekian itu bisa mendorong PDRB naik berapa dan pertumbuhan ekonomi naik berapa," kata dia. 

Saat ini, pihaknya tengah menunggu peraturan presiden (Perpres) untuk memulai proyek pembangunan LRT Surabaya. Sementara itu, pihaknya juga sedang menyiapkan rancang bangunan yang lebih detail.

"Kalau Perpres turun Insya Allah segera, ini kan pokoknya membangun komunikasi, rancang bangunan sudah agak detail. Kita menunggu sampai rancang bangun detail insya Allah Perpres turun," tutur dia. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut