Prabowo Janji Tidak Akan Impor, Begini Kata BPS
JAKARTA, iNews.id - Calon Presiden, Prabowo Subianto berjanji tidak akan impor jika terpilih menjadi Presiden RI. Pernyataan memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat.
Lalu apa kata Badan Pusat Statistik (BPS)?
Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, ke depan Indonesia harus menuju ke sana. Namun, persoalannya apakah seluruh barang yang dibutuhkan masyarakat bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
"Kedua, tentunya harga input dalam negeri harus kompetitif, jangan lebih mahal dari impor," kata pria yang kerap disapa Kecuk itu di Gedung BPS, Jakarta, Senin (5/10/2018).
Untuk itu, produsen dalam negeri harus efisien sehingga harganya kompetitif dengan produk impor. Selama ini, pemerintah sudah berupaya mengurangi impor, termasuk menggalakkan kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Pak Presiden sudah, TKDN itu harus ditingkatkan, jadi misalnya industri-industri kita ini banyak menggunakan input dari dalam itu akan bagus, akan meningkatkan nilai tambah kita," kata Kecuk.
Sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan, keputusannya maju sebagai capres bukan atas dasar kepentingan pribadi, melainkan untuk memperbaiki ekonomi Indonesia. Dia ingin Indonesia tidak tergantung pada impor.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus itu menyebut, kondisi ekonomi Indonesia harus diperbaiki karena sebagian besar kekayaan alam tidak dikuasai rakyat, namun hanya segelintir orang saja.
"Saya akan bikin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri, kita tidak akan impor, kita mampu mengelola negara dan kekayaan milik kita sendiri. Kita akan swasembada pangan, energi, dan air. Kita akan tegakkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia," katanya saat berorasi di GOR Sumantri Brojonegoro, Kuningan, Jakarta, Minggu (4/11/2018).
Editor: Rahmat Fiansyah