Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Harga Minyak Dunia Melonjak Imbas Konflik Israel-Iran
Advertisement . Scroll to see content

Presiden OPEC Prediksi Permintaan Minyak Naik Tajam Tahun Ini

Kamis, 11 Januari 2018 - 17:54:00 WIB
Presiden OPEC Prediksi Permintaan Minyak Naik Tajam Tahun Ini
Ilustrasi (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

DUBAI, iNews.id - Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperkirakan adanya kenaikan tajam terhadap permintaan minyak pada tahun 2018.

Mengutip Xinhua, Kamis (11/1/2018), Suhail Al-Mazrouei, presiden OPEC dan menteri energi Uni Emirat Arab (UEA), mengatakan lewat akun Twitter resminya, 2018 akan menjadi tahun permintaan minyak yang kuat.

"OPEC hanya akan mengambil tindakan drastis saat terjadi krisis, jika tidak maka tidak akan masuk untuk mengubah kondisi pasar ekonomi normal," katanya.

Pada hari Rabu, harga minyak melonjak mendekati level tertinggi tiga tahun ketika satu barel (159 liter) mencapai 69,23 dolar AS. Namun harga telah turun sedikit sejak saat itu.

OPEC dan mitranya pada 30 November 2017 sepakat untuk memperpanjang pemotongan produksi hingga akhir 2018, sembilan bulan lebih lama dari kesepakatan sebelumnya.

"Kami bergerak ke lingkungan dari dampak geopolitik yang lebih rendah dan lebih banyak penggerak fundamental pasar pada harga minyak," kata presiden OPEC.

Pada 2016, negara-negara OPEC mencapai kesepakatan di Wina untuk mengurangi produksi minyak harian selama paruh pertama tahun 2017 untuk meningkatkan harga minyak dunia. Kesepakatan tersebut juga didukung oleh 11 negara non-OPEC.

Pada akhir Mei, para pihak dalam kesepakatan tersebut setuju untuk memperpanjang komitmen tersebut sampai akhir Maret 2018.

Mazrouei mengatakan, OPEC bangga dalam kesepakatan pemotongan produksi dan peran yang dimainkan dalam memastikan stabilitas pasar global.

Ketika ditanya apakah dia mengharapkan semua negara anggota OPEC dan anggota non-OPEC Rusia untuk berpegang pada kesepakatan tersebut, Mazrouei berharap komitmen pemangkasan produksi tetap berlanjut dan makin kuat.

"Arab Saudi menepati janjinya dan mengumumkan perusahaan raksasa energi milik negara yakni Saudi Aramco melantai di bursa pada tahun 2018," kata dia.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut