Raja Salman di KTT G20: Distribusi Vaksin Covid-19 Harus Adil dan Mudah Diakses

RIYADH, iNews.id - Raja Arab Saudi ketujuh sekaligus Penjaga Dua Kota Suci Salman bin Abdulaziz al-Saud meminta optimisme untuk menghadapi pandemi Covid-19 harus tetap dijaga. Bahkan, dalam sambutannya di konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 Riyadh Summit, Sabtu (21/11/2020), malam, dia mengajak semua negara tetap optimistis sembari menunggu pengembangan vaksin Covid-19. 

Namun, meskipun optimistis dengan kemajuan yang dicapai dalam pengembangan vaksin, alat diagnostik, dan pengobatan Covid-19, masih ada hal lain yang harus dicapai. Menurut Salman, hal yang lebih penting adalah distribusi vaksin dan obat Covid-19 dengan akses yang mudah, adil serta merata.

Baca Juga

Transaksi Business Matching UMKM Januari-Oktober 2025 Capai Rp2,17 Triliun

"Kita harus bekerja keras agar bisa menciptakan kondisi dimana akses terhadap alat dan obat ini bisa terjangkau dan adil bagi semua orang," ungkap Raja Salman di Riyadh, Sabtu (21/11/2020). 

Berdasarkan pengalaman pandemi Covid-19 ini, dia juga berpesan agar semua negara juga harus membuat persiapan yang lebih baik untuk berjaga-jaga menghadapi hal lainnya di masa depan. Tak lupa, Salman mengingatkan negara-negara berkembang dengan penghasilan rendah masih berada dalam posisi rentan.

Baca Juga

Raja Salman Telepon Erdogan di Malam KTT G20, meski Hubungan Turki-Saudi Memanas

"Kita harus memberikan dukungan kepada negara berkembang secara terkoordinir untuk memelihara pembangunan yang telah dicapai selama beberapa dekade terakhir," ucapnya.

Di luar hal tersebut, Salman mengingatkan negara anggota G20 harus meletakkan fondasi dasar untuk pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, dan inklusif. Selain itu, dia menekankan pentingnya mendorong akses peluang bagi semua kalangan, terutama kaum perempuan dan anak-anak muda.

"Ini untuk meningkatkan peran mereka di masyarakat dan pasar kerja melalui pendidikan, pelatihan, penciptaan lapangan kerja, serta mendukung kewirausahaan, memperkuat inklusi keuangan dan menjembatani kesenjangan digital antar individu," tuturnya.

Editor: Ranto Rajagukguk