RI Baru Manfaatkan 7 Persen Potensi Panas Bumi untuk Listrik
JAKARTA, iNews.id - Potensi panas bumi (geotermal) di Indonesia sangat melimpah. Namun, sejauh ini baru sedikit yang dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik.
Direktur Utama PT Geo Dipa Energi (Persero). Riki Firmandha Ibrahim mengatakan, cadangan panas bumi yang terbukti di Indonesia mencapai 29 gigawatt. Namun, kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang ada di Indonesa baru 1.348 megawatt atau 7 persen pada 2018.
"Panas bumi akan memeperkuat ekonomi nasional. Panas bumi akan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak dan impor minyak," ujar Riki di Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendukung Geo Dipa untuk membangun lebih banyak PLTP. Menurut dia, sebagai negara yang dilewati cincin api (ring of fire) Indonesa dianugerahi sumber panas bumi yang melimpah.
"Ini karunia yang luar biasa yang diberikan oleh Tuhan bagi bumi Indonesia, maka perlu dimanfaatkan," kata dia.
Sri Mulyani menilai, pengembangan geotermal akan memberikan dampak positif bagi Indonesia. Selain ramah lingkungan, geotermal bisa menjadi energi alternatif bagi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang menggunakan bensin sebagai bahan bakar.
"Kalau kita bisa kembangkan geotermal, efek positif untuk Indonesia luar biasa yakni kebutuhan listrik terpenuhi, environment jadi terjaga baik, dan kebutuhan impor menurun," ujar dia.
Geotermal merupakan energi baru terbarukan (EBT) yang dihasilkan dari aktivitas tektonik yang terjadi di bawah permukaan bumi. Energi ini tidak akan habis dan konstan sepanjang musim seperti tenaga surya, angin, dan air.
Meski mengeluarkan asap, asap geotermal bersih dan bebas polusi udara, polusi suara, dan emisi karbon. Namun seperti halnya EBT lainnya, pengembangan energi ini masih membutuhkan biaya investasi yang lebih tinggi dibandingkan energi lain seperti batu bara dan minyak.
Editor: Rahmat Fiansyah