Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Investasi di Jakarta Tembus Rp204 Triliun, Jadi Daya Tarik Ekonomi Nasional
Advertisement . Scroll to see content

RI Deflasi 5 Bulan Beruntun Mirip Kondisi Krisis 1999, Tanda Ekonomi Bahaya?

Selasa, 01 Oktober 2024 - 15:02:00 WIB
RI Deflasi 5 Bulan Beruntun Mirip Kondisi Krisis 1999, Tanda Ekonomi Bahaya?
ilustrasi RI deflasi 5 bulan beruntun di 2024 (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi kembali terjadi di September 2024 sebesar 0,12 persen secara bulanan. Hal ini sudah terjadi selama 5 bulan beruntun di tahun 2024.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan deflasi September ini lebih dalam dibanding bulan Agustus yang tercatat 0,03 persen secara bulanan. Bila dirincikan, pada Mei 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03 persen, lalu Juni 0,08 persen, Agustus 0,03 persen dan September 0,12 persen. 

Ia pun mengakui secara historis deflasi lebih dari tiga bulan berturut-turut ini menjadi yang terpanjang setelah krisis 1995. Pasalnya, kala itu deflasi terjadi selama 7 bulan beruntun.

"Pada tahun 1999 setelah krisis finansial Asia, Indonesia pernah mengalami deflasi 7 bulan berturut-turut selama bulan Maret 1999 sampai September 1999. Karena akibat dari penurunan harga beberapa barang pada saat itu, setelah diterpa inflasi yang tinggi," ucap Amalia dalam konferensi pers hari ini, Selasa (1/10/2024).

Lantas, apakah deflasi 5 beruntun menandakan ekonomi RI berbahaya? Klik halaman selanjutnya>>>>

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut