Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Level Rp16.170, Ini Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini, Senin (15/7/2024) ditutup melemah 33 poin atau 0,21 persen ke level Rp16.170. Sebelumnya, rupiah sempat dibuka pada level Rp16.146 per dolar AS.
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan dolar AS didorong Greenback yang mendapat beberapa tawaran beli setelah terjadi penembakan pada rapat umum Trump di Pennsylvania, di mana mantan presiden Donald Trump tertembak tepat di telinganya.
"Para analis mengatakan bahwa penembakan tersebut meningkatkan peluangnya untuk menang atas Joe Biden, sebuah skenario yang pada akhirnya dapat menguntungkan dolar, mengingat Trump telah mengisyaratkan niatnya untuk memberlakukan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis," tulis Ibrahim dalam risetnya, Senin (15/7/2024).
"Dolar AS juga akan mengambil lebih banyak isyarat dari pidato Ketua Fed Jerome Powell akhir pekan ini," tutur dia.
Di Asia, perekonomian Tiongkok tumbuh kurang dari yang diperkirakan sebesar 4,7 persen pada kuartal kedua, menurut data produk domestik bruto, di tengah meningkatnya hambatan akibat lemahnya belanja konsumen.
Angka tersebut meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya pemulihan ekonomi di negara tersebut, terutama ketika negara tersebut bergulat dengan melambatnya belanja konsumen.
Selain itu, yen Jepang telah menguat tajam terhadap dolar AS akhir pekan lalu, memicu spekulasi mengenai apakah tindakan tersebut disebabkan oleh intervensi pemerintah atau karena berkurangnya taruhan terhadap yen.
Yen juga pulih dari level terlemahnya dalam 38 tahun. Meskipun terjadi pemulihan baru-baru ini, yen masih mengalami penurunan tajam terhadap dolar selama dua tahun terakhir.
Dari sentimen domestik, BPS mencatat, neraca perdagangan barang Indonesia mencatatkan surplus pada Juni 2024. Surplus neraca perdagangan barang pada Juni 2024 mencapai 2,39 miliar dolar AS, atau turun 0,54 miliar dolar AS bila dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,92 miliar dolar AS. Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 50 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
Adapun surplus neraca perdagangan Juni 2024 ditopang oleh komoditas non minyak dan gas (migas) yakni sebesar 4,43 miliar dolar AS. Komoditas yang memberikan sumbangan surplus adalah bahan bakar mineral (HS 27), lemak dan minyak hewan nabati (HS 15), besi dan baja (HS 72) dan beberapa komoditas lainnya.
Sementara itu, surplus neraca perdagangan non migas Juni 2024 sebesar 4,43 miliar dolar AS lebih tinggi bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 4,25 miliar dolar AS, maupun bulan yang sama tahun lalu yang sebesar 4,41 miliar dolar AS
Berdasarkan data di atas, mata uang rupiah untuk perdagangan berikutnya diprediksi bergerak fluktuatif, namun kembali ditutup menguat di rentang Rp16.130 - Rp16.210 per dolar AS.
Editor: Puti Aini Yasmin