Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tanggapan Santai Rusia Setelah Menguji Coba Rudal Bertenaga Nuklir Burevestnik
Advertisement . Scroll to see content

Rusia Pangkas Suku Bunga di Bawah Level Sebelum Perang

Sabtu, 23 Juli 2022 - 07:46:00 WIB
Rusia Pangkas Suku Bunga di Bawah Level Sebelum Perang
Bank Sentral Rusia pangkas suku bunga di bawah level sebelum perang. Foto: Reuters
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Bank Sentral Rusia (CBR) memangkas suku bunga utamanya di bawah level sebelum invasi ke Ukraina. Rusia memanfaatkan perlambatan inflasi yang tajam untuk melonggarkan kebijakan moneter di luar perkiraan.

Pembuat kebijakan menurunkan suku bunga menjadi 8 persen dari 9,5 persen pada Jumat (22/7/2022) waktu setempat. CBR juga mengisyaratakan bakal mempertimbangkan untuk kembali memangkas suku bunga di paruh kedua 2022. 

Ini merupakan pemangkasan suku bunga kelima kalinya secara berturut-turut, yang di luar perkiraan para ekonom. Adapun rubel memperpanjang penurunannya terhadap dolar AS setelah rilis laporan, dengan melemah sebesar 2,6 persen. 

Gubernur CBR Elvira Nabiullina mengatakan, penurunan secara luas dan ekspektasi inflasi yang menurun mendorong keputusan bank sentral mengambil keputusan tersebut. 

"Data yang masuk menunjukkan ekonomi yang memiliki kecenderungan menurun akan lebih lama dan mungkin kurang dalam. Di antara tiga opsi pelonggaran yang dipertimbangkan, bank sentral memilih penurunan suku bunga terdalam," kata dia, dikutip dari Bloomberg, Sabtu (23/7/2022). 

Siklus pelonggaran yang dimulai pada April lalu mengambil keuntungan dari perlambatan inflasi setelah kenaikan cepat dalam mata uang rubel dan melambatnya ekonomi. Meskipun para bankir sentral dari Eropa hingga Afrika Selatan melakukan pengetatan kebijakan moneter yang paling agresif dalam beberapa dekade, isolasi Rusia dari pasar global membuatnya lebih kebal terhadap penyempitan perbedaan suku bunga.

"Bank sentral memutuskan untuk proaktif, tidak ada yang memeperkirakannya sejauh ini," kata Dmitry Polevoy, ekonom di Locko-Invest. 

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut