Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polisi Segera Gelar Perkara Kasus Tuduhan Ijazah Palsu Jokowi untuk Tentukan Tersangka  
Advertisement . Scroll to see content

Sebut Indonesia Terlambat 40 Tahun Punya SWF, Jokowi Ingin LPI Kejar Ketertinggalan

Selasa, 16 Februari 2021 - 13:27:00 WIB
Sebut Indonesia Terlambat 40 Tahun Punya SWF, Jokowi Ingin LPI Kejar Ketertinggalan
Presiden Jokowi. (Foto ist).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia resmi memiliki Sovereign Wealth Fund (SWF) dengan nama Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA). Padahal, negara-negara lain sudah membentuk SWF sebagai kendaraan untuk berinvestasi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, Indonesia termasuk negara yang sangat terlambat membentuk SWF.

“Negara seperti Uni Emirat Arab, Tiongkok, Norwegia, Saudi Arabia, Singapura, Kuwait, dan Qatar telah 30-40 tahun yang lalu memiliki, mempunyai Sovereign Wealth Fund dan mempunyai akumulasi dana yang besar untuk pembiayaan pembangunan,” katanya di Jakarta, Selasa (16/2/2021).  

Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu yakin LPI yang baru saja dibentuk bisa mengejar ketertinggalan dari SWF negara lain. Keyakinan itu didasarkan dukungan regulasi dan politik serta kapasitas dari direksi SWF yang mumpuni.

“Walaupun lahir belakangan, dan tidak ada kata terlambat. Saya meyakini, INA mampu mengejar ketertinggalannya. Dan mampu memperoleh kepercayaan nasional dan internasional,” kata Jokowi.

Dalam kesempatan itu Jokowi menegaskan LPI memiliki posisi yang sangat strategis dalam percepatan pembangunan yang berkelanjutan, tertuama dalam meningkatkan dan mengoptimalkan nilai aset negara secara jangka panjang. Selain itu, lembaga ini juga menyediakan alternatif pembiayaan bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan.

“Melalui keberadaan INA, kita akan mengurangi kesenjangan kemampuan pendanaan domestik dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan. INA akan menjadi mitra strategis bagi para investor baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Agar tersedia pembiayaan yang cukup untuk program pembangunan khususnya program pembangunan infrastruktur nasional,” ucapnya.

Editor: Rahmat Fiansyah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut