Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Menko Airlangga soal IHSG Tembus Rekor Tertinggi: Bukti Kepercayaan Investor 
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani Bangga Ekonomi RI Lebih Baik dari Eropa-AS

Jumat, 11 Agustus 2023 - 14:22:00 WIB
Sri Mulyani Bangga Ekonomi RI Lebih Baik dari Eropa-AS
Menkeu Sri Mulyani bangga perekonomian Indonesia tumbuh lebih baik dibanding negara lain, dilihat dari segi PMI manufaktur. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati bangga perekonomian Indonesia tumbuh lebih baik dibanding negara lain. Dia menyebut kondisi saat ini masih menunjukkan kondisi yang lemah, terlihat dari PMI manufaktur global yang masih kontraktif.

"PMI manufaktur global masih kontraktif, di bawah 50, yakni di 48,7. Dan ini terutama dari negara-negara seperti Eropa dan China yang merupakan dua area besar yang PMI-nya melemah," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA edisi Agustus 2023 di Jakarta, Jumat (11/8/2023).

Sri Mulyani menambahkan, PMI manufaktur Indonesia masih berada di posisi ekspansif, bahkan cenderung menguat di 53,3. Dia mencontohkan bahwa Eropa sangat turun di 42,7, China di 49,2, Amerika Serikat (AS) di 49,0, dan Jepang di 49,6.

"Ini adalah negara-negara besar yang semuanya dalam posisi PMI manufakturnya kontraktif di bawah 50," tuturnya.

Sementara itu, Indonesia dan India adalah dua negara yang memiliki ekonomi yang kuat dan mengalami pertumbuhan yang tinggi. Masih ada negara-negara di ASEAN dan Asia yang selama ini cukup kuat, mereka juga sedang dalam posisi terimbas perekonomian global yang melemah.

"Ini seperti Vietnam yang selama pandemi justru menunjukkan kinerja yang kuat, sekarang mengalami perlemahan di 48,7. Malaysia, tetangga kita di 47,8," ucapnya.

Dilihat dari total negara yang disurvei PMI ini, sebanyak 72,7 persen% negara-negara tersebut berada dalam aktivitas manufaktur yang kontraktif.

"Ini sangat besar, artinya perekonomian dunia dicirikan dengan mayoritas negara, kondisi kegiatan manufakturnya melambat. Untuk yang di atas 50 pun, ada 9,1 persen yang PMI-nya dalam posisinya ekspansif namun trennya melambat," katanya.

Dia menyebut, hanya 18,2 persen negara yang PMI manufakturnya ekspansif dan sekaligus menguat atau akseleratif. "Negara-negara tersebut antara lain Indonesia, India, Filipina, dan Meksiko," ucapnya.

Editor: Aditya Pratama

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut