Sri Mulyani Beberkan sejak Jadi Peneliti Ekspor Tak Banyak Berubah
JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti kinerja ekspor yang belum menunjukkan perbaikan. Bahkan, kinerja ekspor dalam beberapa puluh tahun ke belakang belum ada perkembangan signifikan.
Sri Mulyani menuturkan, kinerja ekspor nasional tidak banyak berubah saat dirinya masih menjadi peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) mulai 1998 hingga 2001.
"Sejak saya kerja di LPEM UI dan Konsultan Kemendag sampai sekarang Menteri, ekspor kita belum banyak berubah," ujar Sri Mulyani dalam Raker Kemendag di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (5/3/2020).
Sri Mulyani sendiri membeberkan nilai ekspor Indonesia sepanjang 2019 hanya mencapai 168,5 miliar dolar AS. Angka tersebut turun cukup jauh dibanding tahun 2018 yang nilai ekspornya ada di kisaran 180 miliar dolar AS.
Sri Mulyani berpandangan tren negatif tersebut disebabkan karena daya saing nasional yang masih lemah. Dia menambahkan Indonesia juga memiliki komponen ekspor yang belum banyak berubah dibanding negara lain.
Sri Mulyani menyebutkan Indonesia masih terlalu mengandalkan sumber daya alam dalam hal ekspor. Dia juga mengatakan sebetulnya Indonesia memiliki industri manufaktur yang dapat dioptimalkan untuk ekspor.
Hanya saja, dia berpandangan industri manufaktur nasional masih memiliki teknologi yang tergolong rendah.
"Waktu dunia berubah, value added terjadi dengan inovasi teknologi, birokrasi efisien dan semua digital, (sedangkan) kita masih hidup tenang di khatulistiwa," kata Sri Mulyani.
Editor: Ranto Rajagukguk