Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapolri Pimpin Apel Tanggap Darurat Bencana, Polri Siaga Cuaca Ekstrem
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani: Biaya Penanganan Bencana di RI Bisa Rp20 Triliun per Tahun

Selasa, 16 November 2021 - 10:55:00 WIB
Sri Mulyani: Biaya Penanganan Bencana di RI Bisa Rp20 Triliun per Tahun
Menkeu Sri Mulyani sebut biaya penanganan bencana di RI bisa Rp20 triliun per tahun.
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, dana yang dibutuhkan Indonesia untuk penanganan bencana mencapai Rp20 triliun per tahun. Karena itu, pemerintah telah memiliki pooling fund bencana untuk menanggulangi dampak tingginya risiko bencana di Indonesia, termasuk untuk menangani perubahan iklim.

“Kita perlu untuk membangun sistem yang menciptakan kepastian untuk penarikan dananya dan untuk membantu masyarakat. Kita sudah meluncurkan pooling fund ini sejak 2018 dan sekarang semakin matang,” kata dia di Jakarta, Selasa (16/11/2021).

Sri Mulyani menjelaskan pemerintah saat ini sedang mengumpulkan dana dengan suatu mekanisme menghitung risiko. Ketika suatu daerah mengalami bencana dan membutuhkan dana segera, pooling fund dapat ditarik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

“Sekarang ini kita sedang terus-menerus untuk memperkuat pooling fund karena biaya dari bencana-bencana ini bisa mencapai Rp20 triliun lebih per tahunnya,” ujarnya.

Data Bank Dunia pada 2018 menunjukkan Indonesia berada pada peringkat 12 dari 35 negara yang rentan terhadap bencana. Pasalnya, Indonesia berada di kawasan ring of fire, diapit dua benua dan dua samudera, serta tempat bertemunya tiga lempeng besar dunia.

“Karena Indonesia adalah negara yang di dalam ring of fire, 90 persen bencana Indonesia berasal dari hidrometeorologi, seperti puting beliung, longsor, banjir, kebakaran hutan dan lahan. Ini menjadi sesuatu yang menimbulkan dampak pada masyarakat, sosial, ekonomi,” ucap Sri Mulyani.

Sementara itu, pooling fund bencana dikelola satu pintu dengan dana lingkungan hidup oleh Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BLU BPDLH). BLU sebagai agen pemerintah berperan sentral dalam percepatan layanan publik dan katalisator pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Adapun peran strategis BLU akan terus didorong untuk dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi. BLU akan terus didorong untuk mengembangkan aktivitas bisnisnya secara fleksibel, meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitasnya agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dengan layanan terbaiknya.

“BPDLH adalah BLU yang menjadi pusat pembiayaan untuk mengelola hutan terutama, tapi juga program konservasi. Tujuannya untuk mendapatkan dana-dana green finance yang berasal dari seluruh dunia dan kemudian melakukan kegiatan seperti menyelamatkan hutan, konservasi lingkungan,” tuturnya.

Editor: Jujuk Ernawati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut