Sri Mulyani: Pemerintah Tidak Ugal-Ugalan Kelola Utang
JAKARTA, iNews.id - Di lihat dari sisi ekonomi politik, utang dianggap momok menakutkan karena pihak yang menjadi debitur bisa memiliki rasa ketergantungan politik tinggi kepada sang peminjam. Namun, pemerintah berkali-kali menjamin pengelolaan utang dan pembiayaan dimanfaatkan sepenuhnya untuk kegiatan produktif bukan konsumtif.
Selain itu, utang dibutuhkan untuk menutup defisit anggaran, mengingat sumber pendapatan negara dari sektor pajak tidak sepenuhnya mencukupi untuk membiayai program pemerintah.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memastikan pemerintah tidak ugal-ugalan dalam mengelola utang, termasuk untuk pembiayaan program penanganan Covid-19.
"Jadi dalam mengelola keuangan negara, kita tidak hanya melihat satu rumus, satu kebutuhan dan tujuan. Selalu saya tekankan, fiskal itu instrumen, dia bukan tujuan tapi tidak berarti kita ugal-ugalan," ujarnya.
Sri Mulyani menjelaskan, pembiayaan tersebut dibutuhkan karena dalam situasi ekonomi saat ini kebutuhan belanja yang dibutuhkan sangat besar, padahal penerimaan negara merosot.