Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pramono Ungkap Ekonomi Jakarta Tumbuh Stabil, Inflasi Terkendali
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani Sebut Aksi 22 Mei Tak Menjadi Kejutan bagi Investor

Kamis, 23 Mei 2019 - 15:24:00 WIB
Sri Mulyani Sebut Aksi 22 Mei Tak Menjadi Kejutan bagi Investor
Menteri Keuangan Sri Mulyani iIndrawati. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan terus memantau kondisi perekonomian nasional. Pasalnya, saat ini kondisi perekonomian nasional sedang mengalami tekanan, baik dari dalam, maupun luar negeri.

Selain itu, aksi demonstrasi yang terjadi kemarin cukup memberi sentimen negatif ke pasar keuangan sehingga bursa saham hingga mata uang rupiah mengalami pelemahan. "Apa yang terjadi dengan kerusuhan sangat-sangat disayangkan," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Aula Mezanine Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

Meskipun begitu, Sri Mulyani mengatakan, aksi demonstrasi tidak terlalu memberikan kejutan kepada pelaku usaha dan juga investor. Menurutnya, berbagai pihak ekonomi sebelum diumumkannya putusan KPU sudah menyiapkan langkah-langkah antisipatif.

"Kalau yang terjadi dengan kerusuhan dalam negeri, memang seluruh investor, pelaku ekonomi sudah memahami pengumuman KPU (Komisi Pemilihan Umum) melalui berbagai macam indikator mereka sudah mengantisipasi, jadi tidak ada yang namanya element of surprise," tuturnya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menilai, kembali tingginya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China beberapa waktu lalu, justru lebih memberikan kejutan bagi para pelaku ekonomi nasional. Hal ini yang kemudian tidak bisa diantisipasi oleh banyak pihak.

"Waktu Presiden Trump menyampaikan ketidakpuasan progres secara cepat, membuat keputusan menambah tarif keseluruhan impor dari RRT, seluruh market dan policy maker tidak mengantisipasi perubahan yang sangat drastis itu," kata dia.

Oleh karenanya, wanita yang akrab disapa Ani itu menambahkan, kondisi global inilah yang memunculkan adanya ketidakstabilan di sistem perekonomian domestik. "Memang kalau trigger awalnya yang dari luar negeri, terutama dari tindakan dari pemerintah AS," ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut