Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Telur hingga Daging Ayam Ras Jadi Penyumbang Utama Inflasi Oktober 2025
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani Sebut Indonesia Pernah Hiperinflasi hingga Krisis Moneter

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 13:15:00 WIB
Sri Mulyani Sebut Indonesia Pernah Hiperinflasi hingga Krisis Moneter
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Antara)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui upaya Indonesia untuk membangun ekonomi tidak selalu mudah. Ada beberapa kendala dan tantangan yang selalu datang. 

Sebagai salah satu contohnya, Indonesia pernah mengalami era nasionalisasi ketika masa penjajahan. Pascapenjajahan, pemerintah melakukan nasionalisasi besar-besaran pada aset asing. 

Indonesia juga pernah mengalami masa kelam lainya ketika itu inflasi begitu tinggi atau hiperinflasi. Tepatnya pada era kepemimpinan Presiden Soekarno ketika tahun 1960-an di mana inflasi mencapai 600 persen karena mencetak terlalu banyak uang kertas. 

“Upaya membangun ekonomi Indonesia tidak selalu mudah. Kita pernah mengalami era nasionalisasi, kita pernah mengalami kondisi hiperinflasi,” ujarnya dalam upacara Hari Oeang Republik Indonesia, Sabtu (31/10/2020). 

Menurut Sri Mulyani, Indonesia juga dihadapi dengan masalah lainnya. Saat itu, terjadi krisis ekonomi dan keuangan pada 1998 atau biasa disebut krisis moneter

“Kita menghadapi krisis ekonomi dan keuangan 1998 dan kemudian kita menghadapi tantangan krisis global 2008,” katanya. 

Saat ini, Indonesia juga sedang menghadapi krisis lagi. Krisis ekonomi ini akibat pandemi Covid-19 yang memukul banyak aktivitas bisnis. “Setiap krisis bangsa Indonesia mampu keluar dari krisis dan mampu lebih baik. Kita juga akan berjuang menghadapi situasi hari ini dengan semangat yang sama,” tuturnya. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut