Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya Tarik Utang Baru Rp570,1 Triliun per Oktober 2025
Advertisement . Scroll to see content

Sri Mulyani Sebut Penggunaan Utang RI Paling Rendah di Negara G20

Rabu, 28 Agustus 2019 - 15:27:00 WIB
Sri Mulyani Sebut Penggunaan Utang RI Paling Rendah di Negara G20
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: iNews.id)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah masih tetap menggunakan pembiayaan utang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020. Meski demikian, utang disebut masih akan terjaga dalam kisaran yang rendah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pembiayaan utang akan kembali dilakukan tahun depan untuk mendukung pelaksanaan program-program pemerintah. Utang pemerintah dipastikan akan dikelola secara efisien dan hati-hati.

Tata kelola secara efisien ini, ia sebut tercermin dengan rendahnya angka utang dibandingkan negara-negara berkembang lain.

"Karena Indonesia pada saat ini dikenal sebagai negara emerging besar dengan tingkat utang termasuk paling rendah dan defisit paling rendah, dibanding negara G20, maupun negara-negara emerging di luar G20 lainnya," ujarnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (28/8/2019).

Tahun depan, pemerintah berencana menggunakan pembiayaan utang sebesar Rp351,9 triliun. Angka tersebut turun 5,9 persen dari outlook pembiayaan utang tahun ini sebesar Rp373,9 triliun.

Dengan angka tersebut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, rasio utang masih berada di level aman, yakni, 29,4 hingga 30,1 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Hal ini untuk mendukung kesinambungan fiskal. Sedangkan untuk menjaga keseimbangan makro dengan menjaga komposisi utang domestik dan valas dalam batas terkendali, serta pendalaman pasar keuangan," ujar dia.

Selain menjaga efisiensi utang, beberapa strategi pembiayaan utang pemerintah yang lainnya ialah pengelolaan utang secara aktif melalui manajemen kewajiban dan aset. Lalu, mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pasar obligasi domestik. 

"Dan mengelola pinjaman luar negeri secara selektif," ucap Ani.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut