Sri Mulyani Tak Ingin APBN Digunakan untuk Beli Barang-Barang Impor
JAKARTA, iNews.id - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terus didorong untuk mencegah Indonesia dari ancaman resesi. Untuk itu, belanja negara diarahkan untuk membeli produk-produk lokal.
"Saya pengen belanja negara kita muter kalau impor terus ekonominya enggak jalan," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, Jumat (21/8/2020).
Pernyataan itu disampaikan Sri Mulyani berdiskusi dengan PNS Kementerian Keuangan. Dalam diskusi itu, salah satu PNS bernama Yusman sempat mengusulkan agar APBN dibelanjakan untuk membeli laptop untuk menunjang kerja PNS di rumah.
Yusman mengatakan, serapan belanja pemerintah masih rendah, sehingga perlu segera dipercepat. Pengadaan laptop, kata dia, cukup bagus dan produktif bagi pegawai.
"Untuk menunjang flexible working space itu sebaiknya pegawai itu mendapatkan laptop dengan standar yang cukup, tidak usah terlalu bagus spesifikasinya, cukup harga Rp6-8 juta," ujarnya.
Sri Mulyani mengapresiasi kerja keras jajarannya selama working from home (WFH). Dia juga secara khusus memuji Yusman yang bekerja di Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) karena sering rapat virtual lewat aplikasi Zoom.
" Untuk Yusman kamu kerja berat sekali. Zoom-nya tiga kali sampai empat kali, Sabtu dan Minggu kerja," katanya.
Namun, Sri Mulyani tak sepakat jika anggaran negara dipakai untuk membeli laptop. Pasalnya, laptop saat ini lebih banyak diproduksi di luar negeri, sehingga pengadaan laptop hanya memperbesar impor.
"Kalau kamu bilang, Bu belanjakan saja untuk beli laptop. Tahu nggak apa yang terjadi Yusman? Neraca pembayaran kita impornya gede banget, mau laptop belum dibikin di Indonesia," ucapnya.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia mengatakan, jika belanja negara berakibat pada pembengkakan impor, maka daya ungkit APBN terhadap ekonomi menjadi sia-sia. Dia ingin APBN benar-benar berdampak signifikan bagi perputaran ekonomi.
Editor: Rahmat Fiansyah