Stafsus Erick Thohir: Vaksin Covid-19 asal China Masuk Uji Klinis Tahap Tiga

JAKARTA, iNews.id - Vaksin Covid-19 asal China sudah tiba ke Indonesia pada Minggu (19/7/2020), kemarin. Vaksin virus corona dari Sinovac Biotech tersebut siap memasuki uji klinis tahap tiga.

Staf Khusus (Stafsus) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga membenarkan kabar baik tersebut. Dia mengatakan, saat ini PT Bio Farma sedang melakukan uji klinis. 

Baca Juga

Lolos Uji Radioaktif, Ekspor Udang Indonesia ke Pasar AS Kembali Normal

“Iya, memang vaksin Sinovac sudah sampai di Indonesia, sekarang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma,” ujar Arya melalui siaran pers, Senin (20/7/2020)

Setelah uji klinis tahap tiga, kata Arya, perusahaan farmasi pelat merah tersebut akan memproduksi vaksin virus corona untuk kebutuhan dalam negeri. 

Baca Juga

Tiba di Indonesia, Vaksin Corona dari China Bakal Didistribusikan Februari atau Maret 2021

Arya mengatakan, Bio Farma memang diberi kepercayaan untuk melakukan uji klinis vaksin Sinovac oleh lembaga farmasi internasional. Dari uji coba akan dilihat apakah vaksin tersebut cocok dengan virus corona yang saat ini beredar di Indonesia.

"Jadi Bio Farma memang posisinya di kalangan internasional dan dunia vaksin memang terkenal dan dianggap mampu melakukan pembuatan dan uji klinis. Jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya beberapa negara untuk diikutsertakan,” ujarnya.

Arya mengatakan, vaksin Sinovac agak berbeda dengan yang lain. Artinya, bentuknya sedikit melebar dan bisa digunakan untuk beberapa jenis virus Covid-19. 

Sebagai informasi, vaksin Sinovac akan diuji coba oleh Bio Farma yang bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes). Tiga institusi ini yang akan mempersiapkan uji klinis tahap tiga tersebut. 

Bio Farma juga akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengedarkan vaksin tersebut. Bila tidak aral melintang, vaksin dari Sinovac ini akan mendapat izin edar di Indonesia pada awal 2021.

Editor: Ranto Rajagukguk