SERANG, iNews.id - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memasukkan Stasiun Serang dalam peta induk jalur KRL Commuter Line. Namun, jumlah perjalanan kereta yang melewati stasiun itu masih rendah.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Stasiun Serang saat ini dilewati oleh kereta api lokal dengan kurang dari 20 perjalanan setiap hari.
Konsumsi Rumah Tangga Diperkirakan Belum Pulih di 2026, Ini Penyebabnya
"Sekarang ini masih di bawah 20 perjalanan, jadi kalau 20 perjalanan itu cukup dengan satu lintasan tapi lintasan itu bisa dengan kapasitas kecepatan maksimal," kata Menhub di Serang, Banten, Sabtu (18/1/2020).
Pemerintah, kata dia, dalam dua tahun ke depan hanya fokus memperbaiki rel dari Rangkasbitung ke Merak agar kecepatan kereta bisa meningkat. Menurut dia, satu jalur rel kereta bisa mengakomodasi hingga 50 perjalanan.
"Nanti kalau perjalanannya lebih dari 100 maka kita buat dua jalur," kata dia.
Kendati demikian, mantan direktur utama PT Angkasa Pura II (Persero) itu menilai, jumlah perjalanan di Stasiun Serang akan terus meningkat ke depannya. Dia memprediksi stasiun ini bakal memiliki jalur dwi-ganda (double-double track/DDT) dalam lima hingga sepuluh tahun mendatang.
Menhub juga meminta kepada PT KAI (Persero) untuk menyiapkan rencana revitalisasi Stasiun Serang, termasuk tempat parkir yang memadai. "Dan juga lebih penting kepada Pak Wali Kota (Serang) siapkan modalnya," kata Menhub.
Sekretaris Daerah Banten Al Muktabar mengatakan, Pemprov Banten siap meningkatkan fasilitas perhubungan darat, terutama kereta api. Selain revitalisasi rel kereta ke arah barat dengan target kenaikan kecepatan dari 40 km per jam menjadi 70 km per jam, pemda juga berencana untuk mereaktivasi jalur kereta ke arah selatan.
"Akan segera dilakukan reaktivasi kereta api yang nanti antara kawasan Lebak dan Pandeglang terkoneksi. Kemudian akan dilanjutkan juga konektivitas ke Merak," ucapnya.
Editor: Rahmat Fiansyah
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku