Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Purbaya soal Redenominasi Rupiah: Wewenang BI, Bukan Tahun Ini atau 2026
Advertisement . Scroll to see content

Survei BI: Inflasi April 0,18 Persen

Jumat, 24 April 2020 - 15:59:00 WIB
Survei BI: Inflasi April 0,18 Persen
Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi April 2020 sebesar 0,18 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya. (Foto: Okezone)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi April 2020 sebesar 0,18 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu IV April 2020, inflasi secara tahun kalender akan mencapai 0,94 persen (ytd), dan secara tahunan (yoy)  2,78 persen.

Penyumbang inflasi pada periode laporan antara lain berasal dari komoditas bawang merah (0,12 persen), emas perhiasan (0,09 peren), jeruk (0,05 persen), gula pasir (0,02 persen), air minum kemasan (0,02 persen), tempe, tahu mentah, beras, dan rokok kretek filter masing-masing 0,01 persen (mtm).

“Sementara itu, komoditas utama yang menyumbang deflasi yaitu cabai merah (0,11 persen), daging ayam ras (0,08 persen), telur ayam ras, bawang putih, dan angkutan udara masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm), kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia ( BI) Onny Widjanarko dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (24/4/2020).

Dia menjelaskan, pantauan inflasi pada minggu IV April 2020 lebih rendah dibandingkan dengan minggu sebelumnya, terutama akibat masih turunnya harga cabai merah, daging ayam ras, bawang putih dan mulai turunnya harga jeruk. Sementara itu, sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga dari minggu sebelumnya yaitu bawang merah dan air minum kemasan.

BI akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.

Selain itu memperkuat langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut