Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Instruksikan Seluruh Desa di RI Terlistriki, Target Tuntas 2030
Advertisement . Scroll to see content

Tagihan Listrik Bengkak, PLN Jamin Tak Ada Subsidi Silang

Kamis, 11 Juni 2020 - 20:17:00 WIB
Tagihan Listrik Bengkak, PLN Jamin Tak Ada Subsidi Silang
PLN. (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - PT PLN (Persero) membantah adanya subsidi silang untuk membantu pelanggan rumah tangga 450 VA dan 900 VA penerima subsidi. Hal ini muncul seiring keluhan masyarakat terhadap lonjakan tagihan listrik

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril memastikan tidak melakukan subsidi silang kepada pelanggan. Sebab, dalam pemberian stimulus Covid-19 kepada pelanggan 450 VA dan 900 VA bersubsidi pun PLN juga membutuhkan kucuran dana dari pemerintah.

“Perihal subsidi silang, uang dari mana, malah yang ada kami yang mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk disalurkan ke pelanggan terdampak Covid-19. "Stimulus itu murni pemberian pemerintah bukan PLN, kami tidak mungkin bisa melakukan subsidi silang,” ujar Bob dalam diskusi via online, Kamis (11/6/2020).

Dia juga memastikan PLN tidak bisa menaikkan tarif listrik dalam perhitungan tagihan rekening listrik bulan Juni 2020. Dipastikan tarif tersebut tidak pernah mengalami kenaikan sejak tahun 2017.

“PLN tidak berwenang melakukan itu, kinerja kami juga diawasi oleh Pemerintah, DPR, BPK, dan BPKP, sehingga tidak mungkin kami melakukan di luar tugas dari pemerintah,” kata Bob.

Dia menjelaskan, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) selama pandemi Covid-19 menyebabkan petugas PLN tidak bisa mencatat meteran ke rumah pelanggan, sehingga tagihan bulan April menggunakan perhitungan rata-rata pemakaian tiga bulan sebelumnya. Inilah penyebab terjadinya lonjakan yang tanpa pelanggan sadari adalah karena pemakaiannya sendiri.

Kemudian, pada April baru 47 persen petugas PLN mencatat meteran untuk tagihan Mei, karena kebijakan PSBB masih diberlakukan di beberapa daerah. 

Sementara itu, pada Mei hampir 100 persen dari pelanggan didatangi petugas untuk mencatat meteran rekening tagihan Juni. Dengan begitu, tagihan Juni merupakan tagihan riil ditambah dengan selisih pemakaian bulan sebelumnya, yang dicatat menggunakan rata-rata tiga bulan sebelumnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut