Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bertemu 45 Menit, Luhut: Prabowo Gembira Negosiasi Tarif dengan AS akan Rampung
Advertisement . Scroll to see content

Tahun 2019, Menko Luhut Beberkan RI Akan Bangun Pabrik Baterai Lithium

Kamis, 29 November 2018 - 16:58:00 WIB
Tahun 2019, Menko Luhut Beberkan RI Akan Bangun Pabrik Baterai Lithium
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: iNews.id/Isna Rifka)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Oleh karenanya, Indonesia berpotensi menjadi leader dalam memproduksi baterai lithium yang dapat menjadi bahan bakar mobil listrik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, besarnya potensi tersebut membuat China, Jepang dan Korea Selatan berencana menanamkan modal untuk merealisasikan pabrik lithium di Morowali, Sulawesi Tengah.

"Sekarang ada China, Jepang, dan Korsel yang mau investasi. Mereka kira-kita 4,3 miliar dolar AS. Itu juga mau, siap, groundbreaking (pabrik) tanggal 11 Januari tahun depan," ujarnya di Nusantara III DPR RI, Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Menurut dia, sebelum menyetujui investasi ini, pemerintah lebih dulu meminta investor tersebut untuk mematuhi ketentuan investasi asing di Indonesia. Misalnya, pabrik ramah lingkungan, bisa memberikan nilai tambah, menyerap tenaga kerja Indonesia, dan berkenan transfer teknologi.

"Semua mau, tidak ada yang tidak mau. Kita pada posisi yang bagus," kata dia.

Pembangunan pabrik baterai ini setelah sebelumnya pemerintah membangun smelter di Halmahera Tengah, Maluku Utara. Smelter tersebut ditargetkan bisa rampung dalam dua tahun ke depan agar tahun 2020, Indonesia sudah memiliki pabrik pengolahan baterai untuk mobil listrik sendiri.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut