Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Thailand Masuk Resesi karena Pariwisata dan Perdagangan Turun Tajam

Selasa, 18 Agustus 2020 - 10:32:00 WIB
Thailand Masuk Resesi karena Pariwisata dan Perdagangan Turun Tajam
Perekonomian Thailand mengalami kontraksi terparah dalam lebih dari dua dekade sehingga membuat negara ini masuk resesi. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BANGKOK, iNews.id - Perekonomian Thailand mengalami kontraksi terparah dalam lebih dari dua dekade sehingga membuat negara ini masuk resesi. Produk Domestik Bruto (PDB) negara tersebut tercatat minus 12,2 persen pada kuartal II tahun 2020 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal pertama tahun ini, ekonomi Thailand minus 1,8 persren. Dewan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional Thailand mengatakan, penurunan tersebut merupakan yang terbesar sejak krisis keuangan Asia pada 1998. Hal itu karena pendorong utama ekonomi, yaitu perdagangan dan pariwisata mengalami pukulan hebat akibat pandemi Covid-19.

Angka tersebut tidak seburuk perkiraan median dari kontraksi 13 persen dari hasil survei Bloomberg terhadap para ekonom. Namun, prospek ekonomi Thailand tahun ini adalah yang paling buruk di Asia mengingat ketergantungannya pada ekspor dan pariwisata yang keduanya mengalami pukulan keras saat ini.

“Kami prihatin tentang kondisi ekonomi sekarang, terutama lapangan kerja, diperparah dengan banyaknya kredit macet dan usaha kecil dan menengah (UKM) yang merasakan dampak langsung dari pandemi ini. Belanja pemerintah akan tetap menjadi pendorong ekonomi utama tahun ini, karena semua pendorong lainnya terlihat lemah,” ujar Sekretaris Jenderal Dewan Ekonomi Thailand Thosaporn Sirisumphand dikutip dari Bloomberg Selasa (18/8/2020).

Dewan Ekonomi Thailand mengubah perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 menjadi minus 7,3 persen hingga minus 7,8 persen, dari perkiraan sebelumnya minus 5 persen hingga minus 6 persen. Perkiraan itu, berdasarkan asumsi wabah virus corona dapat ditahan pada kuartal keempat tahun ini dan infeksi pada gelombang kedua yang tidak terlalu besar. 

Sedangkan bank sentral Thailand memperkirakan penurunan sebesar 8,1 persen, dan Kementerian Keuangan memperkirakan penurunan 8,5 persen pada tahun ini. Menteri Energi dan Wakil Perdana Menteri Thailand Supattanapong Punmeechaow mengatakan, pemerintah akan mendirikan pusat yang fokus pada kebangkitan ekonomi, termasuk pada perwakilan di instansi pemerintah dan sektor swasta. 

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut