The Fed Isyaratkan Belum Akan Turunkan Suku Bunga dalam Waktu Dekat
NEW YORK, iNews.id - Tiga pejabat Federal Reserve (The Fed) menyebut bahwa data yang ada saat ini akan memandu keputusan mereka mengenai kapan akan menurunkan suku bunga. Saat ini, The Fed belum melihat cukup bukti untuk mulai melakukan pelonggaran suku bunga.
Mengutip Bloomberg, Presiden Fed San Francisco Mary Daly mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa terlalu dini untuk berpikir penyesuaian kebijakan akan segera terjadi.
“Apakah saya mendapatkan bukti yang konsisten bahwa inflasi sedang turun, atau apakah saya mendapatkan tanda-tanda awal bahwa pasar tenaga kerja mulai melemah? Tidak satu pun dari hal tersebut saat ini yang mendorong saya untuk berpikir bahwa penyesuaian diperlukan," ucap Daly dikutip, Minggu (21/1/2024).
Peluang penurunan suku bunga di bulan Maret telah berkurang secara signifikan dalam beberapa hari terakhir, turun di bawah 50 persen pada hari Jumat. Para pejabat The Fed, termasuk Daly, telah menolak ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga yang akan segera terjadi dan dalam jumlah besar pada tahun ini.
Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic menyebut, pihaknya masih mengantisipasi penurunan suku bunga pertama tidak akan terjadi hingga kuartal ketiga 2024.
“Saya terbuka untuk mengubah pandangan tersebut dan pandangan saya tentang kapan kita perlu mulai menurunkan suku bunga. Saya memastikan bahwa kita sudah berada di jalur menuju 2 persen sebelum kita mengubah sikap pembatasan kita," ucap Bostic.
Proyeksi kuartalan para pembuat kebijakan mulai bulan Desember menyiratkan tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024, atau sekitar 75 basis poin (BPS). Hal ini tergantung pada data inflasi yang ditunjukkan dalam beberapa minggu mendatang.
“Jika kita terus membuat kemajuan mengejutkan yang lebih cepat dari perkiraan inflasi, maka kita harus memperhitungkannya dalam menentukan tingkat pembatasan,” kata Presiden Fed Chicago, Austan Goolsbee.
Meskipun Goolsbee tidak memberikan komentar langsung mengenai waktu penurunan suku bunga pertama yang dilakukan bank sentral, dia menyatakan bahwa jika tekanan harga mereda lebih cepat dari yang diperkirakan, pembuat kebijakan dapat menurunkan biaya pinjaman untuk memastikan bahwa suku bunga riil, yang disesuaikan dengan inflasi, tidak terus meningkat.
“Ini pada dasarnya adalah soal data dan apa yang akan memungkinkan kita untuk mengurangi pembatasan adalah jika kita memiliki bukti jelas bahwa kita berada di jalur untuk mencapai target 2 persen,” ujar Goolsbee.
Para pengambil kebijakan berbicara hanya beberapa jam sebelum periode penghentian komunikasi pra-pertemuan The Fed. Bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga lagi ketika mereka mengadakan pertemuan pada 30-31 Januari 2024.
Editor: Aditya Pratama