Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bertemu 45 Menit, Luhut: Prabowo Gembira Negosiasi Tarif dengan AS akan Rampung
Advertisement . Scroll to see content

Trump Pilih Larry Kudlow Jadi Penasihat Ekonomi Utama AS

Kamis, 15 Maret 2018 - 10:03:00 WIB
Trump Pilih Larry Kudlow Jadi Penasihat Ekonomi Utama AS
Larry Kudlow penasihat ekonomi utama AS yang baru (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memilih Larry Kudlow (70) untuk menjadi penasihat ekonomi utama menggantikan Gary Cohn. Cohn mengundurkan diri menyusul perselisihannya dengan Trump terkait tarif impor baja dan alumunium.

Mengutip CNBC, Kamis (15/3/2018) tawaran jabatan itu ia terima pada Selasa malam setelah melalui pembicaran khusus dengan Trump. Kudlow pun mengakui cukup kenal dekat dengan Trump.

"Saya mengenalnya, saya sangat nyaman dengannya dan saya tidak sabar untuk memulai," kata Kudlow.

Ketika Cohn mengundurkan diri, Kudlow sangat menyesalkan tindakan tersebut. Pasalnya, baik Kudlow dan Cohn adalah sosok yang sama-sama pro terhadap perdagangan bebas dan menentang adanya pembatasan tarif impor.

Meski begitu, Kudlow memiliki target khusus dalam dalam perdagangan global yang memang perlu disikapi jika AS menerima kondisi yang tak menguntungkan. 

Trump juga mengatakan, perbedaan pendapat akan terjadi terlalu sering dengan terpilihnya Kudlow sebagai penasihat ekonomi utama AS. Namun, Trump telah memberi sedikit petunjuk, bahwa pembatasan tarif adalah pola untuk memperbaiki perdagangan.

"Kami tidak setuju dengan berbagai hal. Tapi dalam kasus ini saya pikir itu bagus. Saya ingin memiliki pendapat yang berbeda. Dia mulai percaya tarif adalah dari poin negosiasi," ujar Trump.

Dengan membawa Kudlow, Trump dipastikan akan memperoleh kritikan yang sangat sering terkait kebijakan ekonomi, terutama di sektor perdagangan. Meski menantang pembatasan tarif, Kudlow tetap membawa kebijakan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan.

Sebagai informasi, Trump memenangkan kursi kepresidenan dan berkomitmen pada janjinya untuk menghancurkan atau menegosiasikan kembali kesepakatan perdagangan AS. Trump akan menindak praktik perdagangan yang tidak adil.

Dia berpendapat bahwa Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), khususnya, melemahkan tenaga kerja manufaktur di AS.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut