Tunjang Sistem Irigasi dan Kebutuhan Air Baku, Ditjen SDA Bangun 2 Embung di Kabupaten Konawe Selatan

JAKARTA, iNews.id - Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari tahun ini membangun dua embung di Kabupaten Konawe Selatan.

Kepala BWS Sulawesi IV Kendari, Haeruddin C Maddi menjelaskan, pada tahun 2020 ini pihaknya tengah melaksanakan pekerjaan pembangunan embung di Desa Palatawo. Bahkan, pihaknya juga melakukan proyek rehabilitasi pada Embung Gontor di Desa Pudahoa.

Baca Juga

Cek Harga Pangan Hari Ini, Bawang Merah Melonjak 53 Persen Jadi Rp81 Ribu per Kg

“Embung Palatawo mempunyai daya tampung kurang lebih 45.000 M³ sementara embung Gontor mempunyai daya tampung 32.000 M³, kedua embung ini berfungsi untuk tujuan konservasi, irigasi dan kedepannya dapat juga dimanfaatkan untuk kebutuhan air baku,” kata Haeruddin dalam keterangannya, Rabu (25/11/2020).

Dalam proses pembangunan embung tersebut, BWS Sulawesi IV Kendari menegaskan bahwa pihaknya telah melibatkan masyarakat lokal yang ada di kawasan embung. Terutama warga yang terkena dampak dari pandemi Covid-19.

Baca Juga

Underpass Kemayoran Tiap Tahun Kebanjiran, Ini Langkah Kementerian PUPR

Adapun Program Padat Karya pembangunan embung ini dilaksanakan mulai dari bulan Juni hingga bulan Juli 2020. Salah seorang pekerja bernama Kedi Jubaedi mengatakan, sejak adanya pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini, dirinya sangat kesulitan mencari nafkah.

Terlebih lagi beberapa temannya yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, menurut Kedi, dirinya dan teman-temannya sangat terbantu dengan adanya program padat karya pembangunan embung Palatawo tersebut.

Di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini, Haeruddin tetap mengingatkan kepada seluruh timnya, baik yang bekerja di lapangan maupun di kantor untuk selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di antaranya dengan selalu menjaga jarak, memakai masker dan melakukan pemeriksaan suhu tubuh secara teratur.

“Semuanya wajib memakai masker, dan setiap hari dilakukan pengecekan suhu tubuh. Untuk physical distancing, saya menerapkan sistem shifting ke teman-teman di Balai,” ujar Haeruddin.

Editor: Ranto Rajagukguk