Ungkap Tantangan Pasar Modal, Menperin: Politik dan Defisit
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah belakangan tengah gencar memperbaiki defisit transaksi berjalan menyusul tekanan global yang melanda dalam negeri. Tekanan ini telah memberi dampak bagi kegiatan ekonomi, termasuk pasar modal.
Meski begitu, tantangan pasar modal ke depan tidak hanya berasal dari global melainkan dari dalam negeri. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, ada tantangan ekonomi lainnya yang akan di hadapi pasar modal Indonesia, yakni pesta demokrasi yang akan berlangsung hingga tahun depan.
"Tentu kalau kita lihat hari ini tantangan pertama salah satunya politik tapi ada salah duanya, salah duanya adalah masalah yang sering Pak Presiden sampaikan tentang penguatan defisit transaksi berjalan," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Menurut dia, pasar modal harus bersiap menghadapi kedua hal ini karena arus outflow paling cepat berasal dari pasar modal. Outflow ini membuat banyak dolar Amerika Serikat keluar dari Indonesia dan akan berpengaruh besar pada penggerusan cadangan devisa.
"Salah satu outflow yang bisa cepat itu dari pasar modal," kata Airlangga.
Ia melanjutkan, pemerintah juga memerhatikan kondisi pasar modal yang belakangan mengalami penurunan lebih besar dibandingkan tahun lalu. Namun, ia yakin pasar modal Indonesia dapat melalui pesta demokrasi dengan baik tanpa ada goncangan yang berarti.
"Tantangan kekinian itu menjadi suatu event yang disebut pesta demokrasi. Jadi di pasmod tidak perlu menakut-nakuti investor," ucapnya.
Event yang berlangsung setiap lima tahunan ini, pada periode sebelumnya di tahun 2014 membuktikan bahwa politik tetap membuat perekonomian stabil dan lancar. Oleh karenanya, ia menilai Indonesia kini sudah naik kelas dan siap menghadapi revolusi industri 4.0.
"Dengan demikian, Indonesia ke depan harus menjadi negara yang setiap event setahun dan lima tahunan ada tapi bisnis dan ekonomi tetap berjalan," ucapnya
Sebelumnya, pemerintah telah mengingatkan bahwa defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan harus diprioritaskan untuk diperbaiki. Untuk itu, pemerintah mengambil berbagai upaya perbaikan salah satunya penggunaan biodiesel 20 persen (B20) agar kurangi tingkat impor BBM.
"Berikutnya, pemerintah mendorong sektor oleh kemenperin adalah sektor local content atau TKDN, sektor pariwisata, sektor jasa. Kalau semua dilakukan maka defisit akan terselesaikan," tuturnya.
Editor: Ranto Rajagukguk