Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Dukung Peningkatan Investasi dan Produktivitas Sektor Migas, ASPEBINDO Gelar Indonesia Energy Outlook 2025
Advertisement . Scroll to see content
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar meyakini pemilihan skema kotrak bagi hasil minyak dan gas bumi (migas) dengan sistem gross split sanggup mempercepat bisnis proses sektor hulu migas.

"Kita tidak punya pilihan lain. Gross split ini menjadi pilihan kita karena ke depan tantangannya banyak. Terutama dalam hal untuk mempercepat bisnis proses mulai dari ekplorasi sampai eksploitasi," kata Arcandra setelah menyaksikan penandatanganan kontrak Wilayah Kerja (WK) Andaman I dan Andaman II di Gedung Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Pemerintah berharap komitmen para kontraktor WK Andaman I dan Andaman II dalam mengelola blok baru tersebut dengan skema gross split. "Atas nama Pemerintah, kami mengucapkan selamat kepada Mubadala Petroleum, Krisenergy dan Premier Oil. Ini adalah kontrak pertama menggunakan gross split pada blok baru. Kami berharap kalian akan komit terhadap ini. Kami, Pemerintah adalah partner kerja Anda," tutur Arcandra.

Lebih lanjut Arcandra menekankan keseriusan para pengelola untuk memproduksi migas ketimbang sekadar kebanggaan penandatangan kontrak. "Hari ini bukan hanya memproduksi tanda tangan kertas, namun yang lebih penting adalah kita harus mendapatkan minyak atau gas dari yang ditandatangan hari ini," katanya.

Arcandra berpesan kepada para pelaku industri hulu migas apabila selama proses pengelolaan blok migas terdapat masalah agar didiskusikan bersama. "We're not mind reader, we dont know your problem, unless you tell us. So tell us your problem," tutur Arcandra.

"Silakan datang kemari, kita siap bantu selesaikan. Kesuksesan Anda adalah kesuksesan kami," Arcandra menambahkan.

Arcandra menyatakan, tawaran blok migas dengan skema gross split diminati oleh perusahaan besar. "Kalau ada yang tanya, gross split ini hanya diminati oleh perusahaan kecil saja, saya rasa tidak begitu," kata Arcandra kala mengonfirmasi kepada para pengelola WK Andaman I dan II terkait status perusahaan besar mereka.

Mubadala, misalnya. Perusahaan asal Abu Dhabi tersebut bertransformasi sebagai salah satu perusahaan migas terbesar di dunia. Pada tahun 2017, tercatat memiliki total aset sebesar 126,6 miliar dolar AS. "Saya pikir ini adalah salah satu terbesar di dunia," tutur dia.

Di pengujung acara, Arcandra kembali menegaskan gross split ini tidak hanya berlaku bagi blok migas eksisting atau terminasi saja, namun berlaku juga untuk blok migas baru. "Walaupun blok baru, yang tanda tangan menggunakan gross split," ujarnya.

Editor: Ranto Rajagukguk

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut