Aceh–Sumbar Kembali Diterjang Banjir Bandang, Sungai Meluap dan Warga Terjebak
PIDIJAYA, iNews.id – Banjir bandang kembali menerjang wilayah Aceh dan Sumatera Barat setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur kawasan pegunungan dalam beberapa hari terakhir.
Di Kabupaten Pidijaya, Aceh, luapan sungai merendam permukiman warga di Jumba, Kecamatan Meurah Dua. Air sungai yang naik secara tiba-tiba memicu kepanikan dan memaksa sebagian warga mengungsi ke tempat lebih tinggi.
Warga khawatir ketinggian air terus bertambah jika hujan kembali turun, mengingat banjir serupa sudah berulang kali terjadi di wilayah tersebut.
Banjir susulan juga melanda kawasan Batu Busuk, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Hujan deras pada Selasa petang membuat air kembali meluap dan menjebak warga.
Proses evakuasi berlangsung dramatis dengan bantuan tali oleh personel TNI dari Yonif 133 Yuda Sakti. Seluruh warga yang berhasil dievakuasi kemudian dibawa ke posko bencana di SMP 44 untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan medis.
Di sisi lain, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum terus melakukan penanganan infrastruktur terdampak banjir dan longsor di Aceh. Salah satu fokus utama adalah perbaikan Jembatan Timbang Gajah yang putus di ruas jalan Bireuen–Takengon.
Satu unit alat berat dikerahkan di lokasi bekas jembatan tersebut. Selain itu, pembangunan jembatan darurat Bailey juga disiapkan untuk memastikan jalur evakuasi dan distribusi logistik tetap berjalan. Penanganan tanggap darurat ditargetkan rampung akhir Desember 2025.
Sementara itu, sembilan desa di Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo Lues, Aceh, masih terisolasi akibat longsor dan kerusakan jalan parah. Warga di Desa Gajah, Uring, Pepela, Pintu Rime, Pasir Putih, Pertik, Ekan, Pining, dan Lesten harus berjalan berjam-jam demi mendapatkan bantuan.
Meski akses sulit, petugas terus berupaya menembus medan berat demi menyalurkan bantuan logistik kepada warga terdampak.
Selain penanganan fisik, relawan juga melakukan pemulihan psikologis bagi anak-anak korban banjir bandang di sejumlah wilayah Aceh. Di lokasi pengungsian, trauma healing dilakukan melalui aktivitas bermain, belajar bersama, serta pendekatan emosional.
Ratusan anak korban banjir bandang di Aceh Barat mengikuti kegiatan pemulihan psikologis agar kembali merasa aman dan bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.
Editor: Abdul Haris