Akibat Kelalaian Sekolah, Ratusan Siswa Terancam Tak Bisa Ikut SNBP
MEMPAWAH, iNews.id - Kisruh pendaftaran seleksi nasional berdasarkan prestasi atau (SNBP) terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Ratusan sekolah gagal memfinalisasi rangkaian data sekolah, dan siswa, atau PDSS pada tenggat waktu yang ditentukan yaitu 31 Januari 2025. Akibat kelalaian sekolah tersebut, ribuan siswa terancam tidak bisa mengikuti SNBP.
Pemerintah telah memperpanjang tenggat finalisasi PDSS SNBP. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti menyatakan telah memberikan kesempatan kepada sekolah-sekolah yang belum melengkapi data siswanya untuk segera mengunggahnya.
Pendaftaran PDSS SNBP dimulai sejak 6 Januari hingga 31 Januari 2025. Tercatat, total ada 21.003 sekolah yang terdaftar. Kemudian pendaftaran diperpanjang hingga 4 Februari 2025. Terdapat 155 sekolah yang belum mengirimkan kriteria yang dibutuhkan.
Pendaftaran kembali diperpanjang hingga 7 Februari 2025 jam 15.00 hingga 6 Februari. Tercatat masih ada sekolah yang belum memfinalisasi data muridnya.
Panitia SNBP terus memberikan kesempatan bagi sekolah untuk memfinalisasi daftar siswanya, namun hingga kini masih ada sekolah yang gagal melengkapi data siswanya.
Sebelumnya lebih dari satu siswa kelas 12 SMA Negeri 1 Mempawah melakukan aksi protes kepada pihak sekolah. Hal ini karena sekolah diduga lalai dalam mengisi daftar siswa kepada seleksi nasional berdasarkan prestasi atau SNBP tahun ajaran 2024-2025. Akibatnya para siswa ini terancam tidak dapat masuk ke perguruan tinggi negeri lewat jalur SNBP.
Aksi protes juga dilakukan seratusan siswa dan orang tua SMA Negeri 4 Karawang, Jawa Barat. Protes dipicu oleh duguan keterlambatan pihak sekolah menginput data SNBP yang membuat 114 terancam kehilangan kesempatan untuk masuk universitas negeri lewat jalur SNBP.
Proses pendaftaran nasional berdasarkan prestasi atau SNBP menjadi momen krusial bagi siswa kelas 3 SLTA yang ingin berkuliah. Persyaratan SNBP melibatkan berbagai tahapan dan syarat yang harus dipenuhi atau disubmit pihak sekolah, mulai dari akademis, nilai ujian, serta informasi yang relevan.
Editor: Abdul Haris