Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu, Keluarga Korban Tuntut Hukuman Setimpal
Advertisement . Scroll to see content

Bahaya Game Roblox untuk Anak, Pemerintah Pertimbangkan Pemblokiran

Rabu, 06 Agustus 2025 - 15:36:00 WIB
Bahaya Game Roblox untuk Anak, Pemerintah Pertimbangkan Pemblokiran
Pemerintah Indonesia mempertimbangkan pemblokiran game Roblox karena dinilai mengandung unsur kekerasan dan konten tidak mendidik yang membahayakan.(Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Permainan digital Roblox terancam diblokir pemerintah setelah dinilai mengandung unsur kekerasan dan konten yang tidak mendidik, yang dikhawatirkan berdampak negatif terhadap anak-anak dan remaja. Game yang tengah digemari oleh jutaan pengguna muda di Indonesia ini kini berada di ujung tanduk.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menyoroti potensi bahaya Roblox bagi anak-anak. Ia juga memperingatkan soal potensi penyusupan konten judi online ke dalam permainan tersebut.

"Banyak praktik kekerasan yang terkandung di dalamnya. Inilah yang sejak awal harus kita pandu anak-anak kita ini untuk mereka tidak mengakses informasi-informasi termasuk game-game yang mengandung kekerasan," tuturnya. 

Lebih lanjut, kontrol dari orang tua sangat diperlukan untuk membatasi penggunaan gawai oleh anak. Menurut Abdul Mu’ti, semakin dini kontrol diterapkan, semakin kecil risiko anak terdampak konten negatif. 

“Penggunaan gawai oleh anak-anak ini semaksimal mungkin dibatasi,” ujarnya menegaskan pentingnya keterlibatan keluarga.

Sementara itu, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menegaskan pemerintah tak segan menutup akses Roblox jika terbukti ada pelanggaran. Pemerintah berkomitmen melindungi generasi muda dari paparan konten digital berbahaya yang memengaruhi pola pikir dan perilaku.

"Kalau memang itu mengandung unsur-unsur kekerasan, ya kita tutup. Tidak ada masalah," ucapnya. 

Anak-anak usia dini dinilai belum mampu membedakan realitas dengan dunia virtual. Mereka cenderung meniru segala yang dilihat, termasuk aksi kekerasan yang bisa muncul dalam game. Oleh karena itu, pengawasan digital oleh orang tua menjadi kunci dalam membentengi anak dari risiko tersebut, terutama saat memilih permainan yang dimainkan.

Editor: Abdul Haris

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut