Kepala BNPB Jelaskan Kendala Identifikasi Jenazah Korban Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny

JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, kendala proses identifikasi korban bencana musala ambruk di Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo Jawa Timur. Para korban rata-rata masih anak-anak.
Banyak korban belum memiliki identitas resmi seperti KTP atau rekam sidik jari, sehingga metode identifikasi harus dilakukan melalui tes DNA.
"Kesulitannya adalah korban-korban ini masih anak-anak. Jadi dia belum punya KTP, belum pernah punya di sidik jari," ujar Suharyanto.
Menurutnya, kondisi jenazah yang ditemukan juga sudah mengalami perubahan signifikan karena telah tertimbun selama tiga hari sebelum alat berat dikerahkan. Hal ini membuat identifikasi visual menjadi sulit dilakukan.
"Karena sudah 3 hari, tentu saja tanda-tanda pengenalan secara visual sudah banyak berubah," ucapnya.
Masih ada puluhan orang yang dinyatakan hilang berdasarkan data yang tersedia. Dia berharap proses pencarian dan identifikasi dapat segera diselesaikan.
"Mudah-mudahanlah ini bisa cepat," katanya.
Editor: Kurnia Illahi