Pemprov DKI dan KAI Uji Coba Pelican Crossing di Stasiun Cikini untuk Permudah Penumpang KRL

JAKARTA, iNews.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) mulai melakukan uji coba pelican crossing di Stasiun Cikini, Jakarta Pusat. Langkah ini merupakan respons atas keluhan warga terkait pagar pembatas di sekitar stasiun yang sebelumnya ditinggikan.
Uji coba penyeberangan resmi dilakukan pada Rabu lalu di sisi timur Stasiun Cikini. Keberadaan pelican crossing diharapkan dapat mempermudah pengguna KRL karena tidak perlu berputar jauh untuk mengakses stasiun. Selain itu, kebijakan ini juga menjadi solusi atas keluhan penumpang setelah KAI Daop 1 Jakarta meningkatkan tinggi pagar pembatas.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anum, mengimbau pengguna KRL untuk tetap mematuhi rambu lalu lintas saat menyeberang menuju akses stasiun dan menegaskan larangan kendaraan umum maupun ojek online mangkal di sekitar Stasiun Cikini.
“Utama jangan sampai kemudian dibebaskan orang turun naik dari sini. Enggak boleh. Tetap enggak boleh. Sebab kalau itu dilakukan sini pasti akan macet sekali. Ya. Jadi untuk JPO akan kita evaluasi kembali. Tetapi yang prinsip adalah begini. Pemerintah Jakarta berkomitmen untuk memberikan kemudahan bagi semua warga memanfaatkan fasilitas publik,” tegas Pramono.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT KAI akan mengevaluasi uji coba ini sebelum menetapkannya sebagai fasilitas permanen.
Sebelumnya, PT KAI telah meninggikan pagar pedestrian Stasiun Cikini menjadi 1,7 meter untuk mencegah pejalan kaki dan penumpang KRL melompati pagar demi menyeberang. Namun, sejumlah warga masih kedapatan melompati pagar meski telah dihimbau.
Meski telah dihimbau untuk tidak melompati pagar pembatas, sejumlah pengguna KRL di Stasiun Cikini masih nekat melompati pagar untuk masuk dan keluar area stasiun. Pagar pembatas yang sebelumnya setinggi 1 meter kini telah ditinggikan menjadi 1,7 meter. Hingga Selasa pagi, pagar baru telah terpasang sebanyak 35 gawang atau sekitar 70 meter. Warga pengguna KRL mengaku kesulitan jika harus memutar pagar. Perbaikan ini diharapkan dapat mengurangi kebiasaan warga memotong jalan demi mengambil jalur pintas.
Editor: Komaruddin Bagja