Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Keji! Ini Motif Pembunuhan dan Mutilasi Istri Pegawai Pajak Manokwari
Advertisement . Scroll to see content

Pengamat Ray Rangkuti Buka Suara soal Isu Pemakzulan Gibran, Singgung Cara jadi Cawapres

Rabu, 07 Mei 2025 - 00:00:00 WIB
Pengamat Ray Rangkuti Buka Suara soal Isu Pemakzulan Gibran, Singgung Cara jadi Cawapres
Pengamat politik Ray Rangkuti singgung cara Gibran jadi Cawapres terkait isu pemakzulan Gibran oleh purnawirawan (foto: screenshot)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat Politik, Ray Rangkuti menyoroti soal isu pemakzulan Wapres RI, Gibran Rakabuming Raka oleh Forum Purnawirawan TNI. Menurutnya, itu tak lepas dari cara Gibran menjadi Calon Wapres dahulu.

"Dari dahulu sudah kita ingatkan, bahwa langkah-langkah dengan cara yang dilakukan seperti kita alami dahulu itu akan menimbulkan masalah di kemudian hari itu. Pertama, ia akan terus-menerus dipersoalkan secara moral," ujarnya dalam program Rakyat Bersuara bertemakan Purnawirawan Bergerak, Wapres Gibran Digertak, Selasa (6/5/2025).

Menurutnya, promarnya hukum terpenuhi, namun belum tentu itu dalam konteks kesadaran masyarakat. Maka itu, mulai ke sini ketika basis moral mulai mendiskusikan orang dan ada jeda antara oporia dengan rasionalitas, di situlah mulai kembali berdiskusi.

"Benar nggak sih cara yang kemarin itu, tepat nggak sih cara yang kemarin itu, pas nggak cara yang kemarin itu, orang mulai tuh. Jadi satu segi mempersoalkan soal dasar moralnya, dinastinya macam-macam itu," tuturnya.

“Lainnya adalah apakah tindakan yang terjadi ketika proses pengajuan saudara Gibran sebagai Calon Wapres itu sesuatu yang dapat diterima secara rasional. Saya kira ketika situasi itu muncul dengan kenyataan, sekarang Gibran ini tampaknya tidak muncul seperti apa yang dibayangkan oleh orang, maka kesadaran itu muncul satu persatu,” kata Ray lagi.

Dia menambahkan, cara Gibran kala menjadi Cawapres dahulu bakal terus dibahas secara moral hingga kini. Maka itu, tak heran jika para purnawirawan itu menyampaikan tuntutannya tersebut karena juga memperhitungkan hal itu.

Maka, ketika para Purnawirawan ini menyampaikan tuntutan agar Gibran dimakzulkan relatif tak ada suasana yang menolaknya, relatif. Kedua, kalau saya baca permintaan Purnawirawan itu, secara tak langsung, bahkan mungkin secara langsung kalau dibaca seutuhnya secara poin per poin, ada keinginan para Purnawirawan itu untuk mendorong Pak Prabowo menjadi satu-satunya Presiden, paparnya.

Jadi, isu soal matahari kembar bahwa kemarin Pak Prabowo menyentil, saya dianggap sebagai bayang-bayang dari siapa. Kenapa Pak Prabowo menyikapi itu karena ada sentilan yang disebutkan para Purnawirawan itu, kata Ray.

Editor: Puti Aini Yasmin

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut