Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Prabowo Rapat dengan Dirut Dirgantara-Pindad usai Resmikan Pabrik Baterai EV, Bahas Apa?
Advertisement . Scroll to see content

Prabowo Wanti-Wanti Menterinya: Tak Bisa Ikut Cepat, Kita Tinggalkan!

Senin, 30 Juni 2025 - 16:09:00 WIB
Prabowo Wanti-Wanti Menterinya: Tak Bisa Ikut Cepat, Kita Tinggalkan!
Presiden Prabowo Subianto. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

KARAWANG, iNews.id - Presiden Prabowo Subianto mewanti-wanti jajaran Kabinet Merah Putih untuk bekerja secara cepat. Dia pun menyatakan bakal meninggalkan para menteri yang tidak bisa mengikuti alur kerja.

“Yang tidak bisa ikut cepat, kita tinggalkan di pinggir jalan saja,” kata Prabowo dalam pidatonya di kegiatan Groundbreaking Industri Baterai Kendaraan Listrik, Karawang, Jawa Barat, Minggu (29/6/2025).

Dia pun mengapresiasi kepada seluruh jajarannya di Kabinet Merah Putih atas kinerja untuk merealisasikan seluruh program pemerintah.

“Saya terima kasih tim saya, kabinet saya, semuanya kerja dengan baik, kerja dengan cepat,” kata Prabowo.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengaku sebelumnya enggan menghadiri kegiatan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek-proyek strategis di Tanah Air. Namun, proyek kali ini berbeda karena menurutnya memiliki nilai strategis.

"Biasanya saya tidak terlalu mau hadir groundbreaking, tapi hali ini saya hadir. Saya percaya dan saya sadar betapa acara ini bersejarah dan punya nilai strategis," kata dia.

Menurutnya, cita-cita hilirisasi sudah lama di Indonesia, dari Presiden pertama RI, Soekarno telah menyampaikan cita-cita hilirisasi sumber daya alam (SDA).

 "Cita-cita hilirisasi sudah sangat lama. Dari sebenarnya Presiden RI pertama, dari Bung Karno sudah bercita-cita hilirisasi dan presiden-presiden kita selanjutnya juga bercita-cita dan melaksanakan hilirisasi," tuturnya.

Adapun, proyek Industri Baterai Kendaraan Listrik, Karawang bernilai 5,9 miliar dolar AS atau setara Rp95,60 triliun, dan ditargetkan mampu memproduksi hingga 15 gigawatt (GW) baterai kendaraan listrik.

"Untuk di lokasi ini, kita resmikan area ground breaking 15 gigawatt. 15 gigawatt ini sama dengan kalau kita konversi ke mobil, baterai mobil, itu kurang lebih sekitar 250.000 sampai 300.000 mobil," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Bahlil menjelaskan, proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara Indonesia dan China, khususnya dengan perusahaan Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut