Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Momen Cristiano Ronaldo Hadiri Jamuan Makan bersama Donald Trump dan Pangeran Arab Saudi 
Advertisement . Scroll to see content

Respons Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi soal Camat Asemrowo Dituding Sembunyikan Perempuan

Jumat, 10 Januari 2025 - 19:20:00 WIB
Respons Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi soal Camat Asemrowo Dituding Sembunyikan Perempuan
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi buka suara terkait insiden penggerebekan berujung fitnah yang dilakukan sekelompok warga terhadap Camat Asemrowo Khusnul Amin. (iNews TV)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi buka suara terkait insiden penggerebekan berujung fitnah yang dilakukan sekelompok warga terhadap Camat Asemrowo Khusnul Amin. Ormas tersebut memaksa masuk saat camat rapat bersama kedua stafnya.

"Pak camat itu melakukan rapat dengan stafnya. Melakukan rapat itu tidak sendiri, ada staf laki-laki dan staf perempuan. Trus akhirnya datanglah kejadian, masalah itu," kata Eri usai menghadiri penetapan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Kamis (9/1/2025) siang.

Namun, dalam video penggerebekan yang viral di media sosial, ormas tersebut memaksa masuk dan menuding Camat Amin berduaan di ruangannya. Dia bahkan disebut menyembunyikan perempuan di bawah meja. Padahal, Amin bersama dengan dua stafnya di ruangan dan membahas program.

Eri Cahyadi mengatakan, Camat Khusnul Amin akan melaporkan akun TikTok yang menyebarkan video dengan narasi bohong ke media sosial. Video yang viral di media sosial tersebut telah merugikan dan berdampak negatif pada kehidupan pribadinya. 

Sebelumnya viral di media sosial ormas memaksa masuk ke ruang kerja Camat Asemrowo, Muhammad Khusnul Amin hingga terjadi ketegangan, Senin (6/1/2025) pagi. 

Dilansir dari surabaya.inews.id, Camat Asemrowo dalam konferensi pers, Rabu (8/1/2025), menjelaskan kronologi insiden itu berawal dari upaya penertiban bangunan liar di beberapa lokasi. Salah satunya di bawah Jembatan Dupak Rukun Barat, yang mencakup sekitar 20 bangunan liar. 

"Kami sudah melakukan sosialisasi dan memberikan surat peringatan sebanyak tiga kali sebelum penertiban. Setelah penertiban selesai, warga merasa lebih nyaman," ujar Amin. 

Lokasi lain yang ditertibkan termasuk area di bawah Jembatan Tol Asemrowo dan Rumah Pemotongan Hewan. Namun, saat penertiban bergeser ke lokasi lain, salah satu ormas protes. Bahkan sebelum surat peringatan kedua dikeluarkan, anggota ormas meminta agar penertiban dihentikan. 

"Mereka telepon saya dan saya berjanji bertemu mereka hari Senin. Tapi pagi-pagi mereka sudah datang dengan ramai-ramai," kata Amin.

Saat massa ormas tiba, Amin sedang rapat dengan dua stafnya, Alfian dan Devi. Ia meminta waktu untuk menyelesaikan rapat sebelum menemui massa, tetapi suasana malah memanas. Massa menuduh Amin tidak melayani masyarakat, bahkan menuding ada perempuan yang disembunyikan di dalam ruangannya.

"Mereka teriak-teriak, gedor pintu, dan menuduh yang tidak-tidak. Padahal saya sedang rapat bersama staf saya," kata Amin. 

Dia menyayangkan tindakan ormas yang memaksa masuk hingga menyebabkan stafnya ketakutan.

Devi, salah satu staf yang hadir saat kejadian, mengaku trauma. Dia menegaskan saat itu, dia bersama Alfian dan camat sedang rapat koordinasi.

"Saat terdengar gedoran dan teriakan, saya lari bersembunyi di bawah meja, bukan karena saya melakukan sesuatu yang tidak pantas, tapi karena takut," kata Devi. 

Rekannya Alfian juga membenarkan pernyataan tersebut. "Awalnya mereka mengetuk pintu biasa, tapi lama-lama semakin keras. Saya panik dan takut, jadi saya bersembunyi di belakang pintu," ujarnya.

Editor: Maria Christina

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut