Rumah Mahal di Jakarta, Anak Muda Takut Menikah
JAKARTA, iNews.id - Gubernur Jakarta Pramono Anung menyoroti keresahan anak muda ibu kota yang ragu menikah lantaran persoalan perumahan. Menurutnya, mahalnya harga rumah membuat generasi muda berpikir lagi melangkah ke jenjang pernikahan.
Diketahui, berdasarkan data Simkah Kemenag, angka pernikahan di Jakarta mengalami penurunan khususnya sejak 2022. Pada 2022, angka pernikahan di Jakarta mencapai 46.250, lalu menurun di 2023 menjadi 43.463 dan di 2024 sebanyak 40.458.
“Karena program atau persoalan utama di Jakarta ini banyak sekali anak-anak muda yang mau menikah tidak berani, karena persoalannya adalah perumahan,” ujar Pramono di Jakarta, dikutip Senin (15/9/2025).
Pramono bahkan menyinggung film Home Sweet Loan yang menggambarkan kesulitan generasi muda mendapatkan kredit rumah. Dia menilai cerita dalam film itu nyata dirasakan masyarakat, khususnya kaum muda.
“Kebetulan ada film bagus yang namanya Home Sweet Loan yang menggambarkan bahwa memang untuk memperoleh hunian atau perumahan itu sangat sulit sekali,” katanya.
Untuk menjawab persoalan ini, Pramono menyebut gagasan Presiden Prabowo Subianto soal program tiga juta rumah menjadi momentum tepat. Apalagi dengan adanya subsidi dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) yang dapat membantu masyarakat berani membeli rumah sekaligus menikah.
“Sehingga dengan demikian bagi warga di mana saja ini memberikan kemudahan, dan mudah-mudahan ini membuat keberanian yang belum punya rumah untuk segera nikah,” ucapnya.
Lebih jauh, Pramono mengungkapkan bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2026-2029, Pemprov Jakarta menargetkan pembangunan 19.809 unit rumah.
Program tersebut diharapkan tidak hanya membuka peluang bagi sektor konstruksi dan pengusaha bahan bangunan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menggerakkan ekonomi, hingga menciptakan lapangan kerja baru.
Editor: Reza Fajri