Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gerakan ‘Stop Tot Tot Wuk Wuk’, Panglima TNI: Itu Ganggu Saya Juga
Advertisement . Scroll to see content

Setop Tot Tot Wuk Wuk, KSP Qodari Ingatkan Pejabat Tak Salah Gunakan Patwal

Senin, 22 September 2025 - 22:26:00 WIB
Setop Tot Tot Wuk Wuk, KSP Qodari Ingatkan Pejabat Tak Salah Gunakan Patwal
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari. (Foto: iNews)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mendukung gerakan setop tot tot wuk wuk yang muncul dari keresahan publik atas penggunaan sirene dan strobo oleh pejabat negara. Dia mengingatkan pejabat harus memberi teladan dengan tidak menyalahgunakan fasilitas pengawalan.

"Gerakan setop tot tot wuk wuk, berawal dari protes warganet di media sosial yang menyoroti penyalahgunaan sirene dan strobo pejabat publik," kata Qodari di Kantor KSP, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/9/2025).

Qodari menyebut arahan serupa telah disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dan Panglima TNI Jenderal Agus Subianto.

"Pak Mensesneg, Mas Pras sudah menegaskan bahwa pejabat publik harus bijak menggunakan pengawalan dan mencontoh Presiden Prabowo yang hormat kepada pengguna jalan lain. Panglima TNI Jenderal Agus Subianto juga mengaku jarang menggunakan strobo karena merasa terganggu dan ingin memberikan contoh kepada masyarakat," ungkapnya.

Qodari menegaskan sudah lama menghentikan kebiasaan menggunakan voorijder atau pengawalan motoris.

"Saya sendiri dari beberapa waktu yang lalu sudah mengatakan saya stop pakai patwal. Eh, bukan patwal. Voorijder ya? Pakai motoris. Jadi sebelum ini rilis, M Qodari sudah melaksanakan. Tetap ada mobil Walpri. Hanya pada kondisi-kondisi tertentu saja menggunakan strobo. Kalau misalnya harus mengejar meeting dan yang lain-lain. Selebihnya, tidak dipakai," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Qodari juga menegaskan gaya hidup pejabat publik harus sederhana.

"Gini lho, waktu saya wakastaf (wakil kepala staf), nggak ada walpri (pengawal pribadi). Saya jalan sendiri aja. Pakai mobil Innova ya, dan jam tangan Seiko. Nggak boleh flexing. Jadi pejabat publik itu, masyarakat taunya maunya nggak boleh mewah-mewah. Karena anggarannya dari uang negara. Nah, uang negara dari pajak rakyat. Jangan sampai gua susah-susah lu senang-senang. Berarti pemerintah tidak, tone deaf? Udah, nggak buta dan tuli," ujarnya.

Bahkan,Qodari memastikan akan konsisten menjalankan prinsip tersebut. 

"Sudah dilaksanakan. Gitu. Jadi, mobil dinas saya Kijang. Kijang. Walpri ada karena baru beberapa ini aja ya. Karena dilantik sebagai kastaf (kepala staf). Pakai strobo cuma kalau betul-betul diperlukan," katanya.

Menutup keterangannya, Qodari pun berkelakar harus segera berangkat untuk menghadiri rapat dengan Menteri PAN-RB. Dengan begitu, dirinya tidak perlu menggunakan strobo karena terburu-buru.

"Nah, teman-teman, karena saya ada meeting berikutnya di PAN-RB, dan supaya saya jangan pakai strobo, saya pamit. Karena kalau saya ditahan-tahan lagi, nanti saya pakai strobo, nanti teman-teman akan ngeributin saya," tutur Qodari.

Editor: Rizky Agustian

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut