SPPG Bojong Koneng Jadi Percontohan Nasional Program Makan Bergizi Gratis

BOGOR, iNews.id - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bojong Koneng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatatkan prestasi. SPPG Bojong Koneng dinyatakan sebagai percontohan nasional dalam penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan capaian luar biasa, zero accident atau nol kasus keracunan sejak beroperasi.

Setiap harinya, SPPG Bojong Koneng memproduksi sebanyak 3.135 porsi makanan bergizi yang didistribusikan ke 19 titik layanan pendidikan dan kesehatan. Lokasi distribusi mencakup 2 SMP, 6 SD Negeri, 8 PAUD, 1 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 1 Puskesmas, dan 1 Posyandu di wilayah Bojong Koneng. Operasional ini didukung oleh 50 tenaga kerja yang terlatih dan disiplin.

Baca Juga

BGN Setop Operasional dan Nonaktifkan Kepala SPPG Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat

Sebelum resmi beroperasi, dapur SPPG telah menjalani masa uji coba di sejumlah sekolah untuk memastikan kesiapan dan kualitas layanan. Proses memasak dimulai sejak pukul 02.00 dini hari, dilanjutkan dengan pengemasan dan pengiriman tahap pertama pada pukul 06.30 WIB untuk siswa TK, PAUD, dan SD. Tahap kedua dilakukan pukul 09.00 pagi untuk titik distribusi lainnya.

Baca Juga

Siswa Keracunan Massal MBG, Pemkab Bandung Barat Tetapkan Status KLB

Kepala dapur SPPG menyampaikan bahwa selama lebih dari satu tahun beroperasi, belum pernah terjadi kasus keracunan makanan. “Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada kendala. Kami sangat menjaga higienitas dan sanitasi, terutama untuk bahan makanan yang rentan seperti ayam dan ikan,” ujarnya.

Baca Juga

Keracunan Massal, Pemkab Bandung Barat Hentikan Sementara Aktivitas Dapur MBG Cipongkor

Untuk menjaga kualitas, bahan makanan segar seperti ayam dan ikan dikirim langsung oleh pemasok mendekati waktu persiapan, guna mencegah kontaminasi silang. Standar penyimpanan dan pengolahan pun dilakukan dengan ketat sesuai protokol keamanan pangan.

Keberhasilan SPPG Bojong Koneng menjadi bukti nyata bahwa program MPG dapat dijalankan secara efektif dan aman, sekaligus menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam upaya peningkatan gizi anak-anak Indonesia.

Editor: Kurnia Illahi