Terekam CCTV Rumah Ambruk di Balikpapan, Ibu dan Anak Tewas Tertimpa Reruntuhan

BALIKPAPAN, iNews.id – Musibah tragis terjadi di Kelurahan Muara Rapak, Kecamatan Balikpapan Utara, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/10/2025) dini hari. Sebuah rumah ambruk saat terjadi hujan deras disertai angin kencang yang menewaskan dua penghuni, yakni ibu dan anak.

Sementara itu, dua korban lainnya luka-luka dan masih dirawat. Para korban merupakan ibu dan ketiga anaknya.

Baca Juga

11 Jenazah Korban Insiden Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny Belum Teridentifikasi

Tragedi rumah ambruk ini terekam CCTV milik warga yang memperlihatkan momen detik-detik rumah roboh di RT 60, Kelurahan Muara Rapak. Dalam video, terdengar suara gemuruh keras saat bangunan roboh di tengah hujan deras.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WITA, ketika seluruh penghuni rumah tengah tertidur lelap. Dalam rumah itu terdapat empat orang, terdiri atas seorang ibu dan tiga anak.

Baca Juga

CHECK NOW - Pesantren Al Khoziny Ambruk, Takdir Atau Lalai?

Ketua RT 60 Muara Rapak, Lutfi Adi, membenarkan kejadian tersebut.

Baca Juga

Aula Ponpes di Lampung Selatan Ambruk

“Kejadian dini hari, tiba-tiba begitu. Korban ada empat, ibu dan tiga anak,” ujarnya.

Baca Juga

Ponpes Al Khoziny Dukung Penuh Proses Hukum Kasus Musala Ambruk

Petugas dan warga sekitar langsung berupaya mengevakuasi para korban dari reruntuhan rumah. Salah satu anak, Maulina (8 tahun), berhasil diselamatkan setelah ditemukan dalam kondisi terluka.

Sayangnya, sang ibu dan anak remaja berusia 15 tahun tidak dapat tertolong setelah tertimpa material bangunan. Tim BPBD Balikpapan bersama warga melakukan evakuasi jenazah di tengah hujan deras dan kondisi tanah yang labil.

Baca Juga

Polisi Olah TKP Musala Ambruk Ponpes Al Khoziny, Sejumlah Barang Bukti Diamankan

Menurut informasi warga, lokasi kejadian di Batu Butok, Muara Rapak, merupakan kawasan perbukitan yang kerap mengalami pergeseran tanah. Kondisi drainase yang kurang memadai membuat wilayah tersebut sangat rentan terhadap bencana saat curah hujan tinggi.

Editor: Donald Karouw