Tolak Ormas GRIB Jaya di Bali, Pecalang: Kami Tidak Butuh Ormas dari Luar
DENPASAR, iNews.id - Kehadiran Ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Bali memicu penolakan dari pecalang. Penolakan terjadi setelah video pelantikan pengurus GRIB Bali viral di media sosial.
Dalam unggahannya, pencalang khawatir kehadiran ormas luar dapat mengganggu tatanan kehidupan masyarakat Bali yang selama ini dijaga oleh sistem adat dan budaya. Sistem keamanan tradisional Bali telah berjalan efektif dengan dukungan lebih dari 1.500 desa adat yang tersebar di seluruh Bali dengan satuan pecalang mencapai 20.000 lebih personel.
"Saya pecalang. Kami bukan penjaga biasa. Kami adalah bagian dari sistem adat yang sudah diwariskan turun-temurun untuk menjaga Bali. Kami tidak butuh ormas dari luar," ujar seorang anggota pecalang dalam video menolak kehadiran GRIB Jaya tersebut dikutip Senin (5/5/2025).
Manggala Utama Pasikian Pecalang Provinsi Bali I Made Mundra mengatakan, tugas pengamanan adat merujuk pada Pergub Bali Nomor 4 Tahun 2019 tentang Desa Adat yang menegaskan bahwa kelembagaan adat memiliki struktur pengamanan atau pecalang yang memiliki fungsi penting dalam menjaga keamanan wilayah adat di Pulau Dewata,.
"Adanya berita-berita yang viral akhir-akhir ini sangat kami sesallam. Karena Bali ini tidak perlu diberikan sistem pengamanan model yang lain," katanya.
Editor: Donald Karouw