Viral Pelajar SMA di Surabaya Disuruh Sujud Minta Maaf Sambil Menggonggong

SURABAYA, iNews.id - Seorang pelajar SMA mendapat intimidasi dan kekerasan dari seorang wali murid. Korban mengalami rangkaian kekerasan psikis dan verbal hingga viral di media sosial.

Dalam video yang beredar tampak korban berinisial ES disuruh pelaku untuk bersujud meminta maaf. Tak hanya itu, pelaku bahkan menyuruh korban minta maaf sambil menggonggong.

Baca Juga

Viral! Bocah SD Kendarai Mobil Pikap Bawa Puluhan Temannya

Peristiwa viral ini terjadi di depan SMK 2 Gloria Surabaya tempat korban ES bersekolah. Kekerasana ini disaksikan langsung kedua orang tua ES yang hanya pasrah melihat anaknya diperlakukan secara tidak manusiawi.

Saat dikonfirmasi, orang tua ES, Ira Maria menjelaskan kejadian ini berawal dari candaan anak yang menyebut EMS punya rambut lucu. EMS lalu mengadu ke ayahnya Ivan Sugianto hingga berujung kekerasan pada video viral tersebut.

Baca Juga

Viral Ayah Minta Tolong Presiden Putrinya Jadi Tersangka Video Asusila, Ini Kata Polisi

Baca Juga

Viral Tangis Ayah di Padangsidimpuan Minta Keadilan, Putrinya Jadi Tersangka Video Asusila

"Awalnya hanya candaan. Saya tertekan dan tidak ada damai sejahtera di hati saya. Saya diam selama ini tapi fakta di luar semakin tidak sesuai. Ini yang mendorong saya untuk melapor," ujarnya Ira Maria, Selasa (12/11/2024).

Akibat kejadian ini, korban ES mengalami trauma dan ketakutan hingga menuntut keadilan. Kasus ini oleh pihak sekolah ES sudah dilaporkan berupa aduan masyarakat ke Polrestabes Surabaya.

Baca Juga

Viral Video Rekaman CCTV Detik-Detik Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang

"Kami sudah adukan dan berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya dan anggota dewan untuk mediasi," kata Konsultan Hukum SMK Gloria 2 Surabaya Sudiman Sidabuke.

Sementara itu, akibat kejadian ini pula, korbaan ES yang dinilai menjadi pemicu permasalahan mendapat surat peringatan pertama dari pihak sekolah.

Baca Juga

Viral Video Bocah SD di Pamekasan Nyetir Mobil Pikap Bawa Puluhan Teman Pulang Sekolah

Editor: Donald Karouw