Apakah Dosa Memilih Pemimpin yang Ternyata Tidak Sesuai Harapan?
JAKARTA, iNews.id - Memilih pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab adalah hal penting bagi seorang perempuan sebelum menjalani kehidupan rumah tangga. Karena itu, melihat bibit bebet dan bobot seorang pria amatlah penting.
Namun sayang, di zaman seperti sekarang ini banyak pria yang berkamuflase. Di hadapan calon istri dia terlihat begitu sempurna, tapi di balik itu ada sifat-sifat manusiawi yang dapat menghancurkan akhlaknya.
Jika seorang perempuan dihadapkan pada situasi yang demikian, menurut penceramah Ustaz Taufiqurrahman, si perempuan tidak 'kecipratan' dosa dari suaminya. Apa maksudnya?
"Di dalam Al-Qur'an Surat ke-4, Juz ke-5, Ayat ke-34, saya contohkan di situ pemimpin rumah tangga," kata Ustaz Taufiqurrahman dalam tayangan Cahaya Hati Indonesia iNews, dikutip Minggu (4/5/2025).
"Jadi, ketika Anda memilih seorang pria untuk menjadi imam atau pemimpin di dalam rumah tangga, tapi ternyata suami zalim, dosanya gak kecipratan buat istri di rumah. Itu menjadi tanggung jawab pria," terangnya.
Misalnya, si suami di pekerjaannya melakukan korupsi atau tindakan zalim lainnya, itu menjadi dosa suami. Istri tidak ikut berdosa.
Karena itu, amat penting untuk perempuan mengenali betul-betul siapa calon suaminya. Sebab, pria itu yang nantinya akan menjadi pemimpin rumah tangga.
Jika dalam perjalanan rumah tangga suami melakukan perbuatan zalim, padahal di awal pengenalan sebelum menikah terlihat begitu alim, maka dosa-dosa ditanggung oleh suami. Istri tidak ikut menanggungnya.
Editor: Muhammad Sukardi