Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : PKS Gelar Rakernas, Susun Masukan Konstruktif untuk Pemerintahan Prabowo
Advertisement . Scroll to see content

INTERUPSI: Pengamat Nilai Pertemuan Prabowo dan Megawati Momentum Rajut Perbedaan Politik 

Kamis, 03 Oktober 2024 - 23:01:00 WIB
INTERUPSI: Pengamat Nilai Pertemuan Prabowo dan Megawati Momentum Rajut Perbedaan Politik 
Pengamat Politik Boni Hargens dalam dialog Interupsi, Kamis (3/10/2024) malam. (Foto iNews).
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pengamat Politik Boni Hargens menilai pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri momentum untuk merajut perbedaan politik. Pertemuan tersebut sangat baik setelah berbeda dalam Pilpres 2024.

“Saya kira hari ini kita sudah tidak relevan lagi bicara soal siapa dapat untung apa, siapa rugi. Saat ini kita hanya bisa berpikir pada spektrum kepentingan nasional. Bagaimana kita bisa menjahit kembali perbedaan-perbedaan politik yang kemarin cukup konfliktual, kemudian itu dirajut ulang supaya terbangun stabilitas,” kata Boni dalam dialog Interupsi, Kamis (3/10/2024) malam.

Boni pun menegaskan bahwa dengan pertemuan kedua tokoh bangsa ini maka semua pihak telah menghormati proses demokrasi. 

Menurutnya, ada tiga tokoh besar bangsa yakni Prabowo, Megawati, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak dapat dipisahkan. Dia menganggap bahwa tiga tokoh bangsa ini lah yang akan membawa sejarah bangsa lima tahun ke depan.  

“Dalam hal ini saya kira 3 tokoh besar ini, kita tidak bisa dipisahkan. Di sana ada Pak Jokowi, ada Ibu Mega, ada Pak Prabowo. Dan ketiganya lah yang akan menentukan bagaimana bandul perjalanan sejarah bangsa ini lima tahun ke depan,” katanya.

Oleh karena itu, Boni mengungkapkan gagasan pertemuan baik dari Prabowo dan Megawati termasuk Jokowi akan sangat penting untuk situasi negara saat ini. Mengingat, Jokowi telah menjadi Presiden selama 10 tahun sehingga apa yang ditinggalkannya akan diteruskan oleh pemerintahan baru.

“Tetapi tentu saja kita tidak akan pernah bisa melupakan bahwa bangunan demokrasi ini di mana tiga pilar utama itu pasar negara dan civil society harus dijaga keseimbangannya,” pungkasnya. 

Editor: Faieq Hidayat

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut