TOKYO, iNews.id – Sprinter andalan Indonesia Lalu Muhammad Zohri bakal beraksi di Olimpiade Tokyo 2020 pada 31 Juli mendatang. Atlet asal Lombok ini akan jumpa lawan-lawan kuat di nomor 100 meter.
Setidaknya ada tiga pelari yang harus diwaspadai Zohri. Siapa saja mereka?
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Trayvon Bromell (Amerika Serikat)
Ini lah yang digadang-gadang sebagai the next Usain Bolt. Bromell mencatatkan waktu tercepat di dunia pada tahun ini dengan 9,77 detik di nomor 100 meter putra pada uji coba tim Olimpiade AS 2021 lalu.
Catatannya tersebut menempatkan Bromell masuk peringkat 7 pelari tercepat dunia sepanjang masa. Dia masih tertinggal dari Usain Bolt di peringkat pertama dengan torehan waktu 9,58 detik.
Bahkan Usain Bolt pun memprediksi bromell akan berkuasa di Olimpiade Tokyo 2020 ini. Ini menjadi tantangan tersendiri agar Zohri tetap memberikan yang terbaik tanpa silau melihat prestasi lawannya.
2. Shuhei Tada (Jepang)
Pelari andalan tuan rumah ini telah menorehkan sejumlah prestasi di nomor 100 meter. Salah satunya Shuhei mampu mendapatkan emas di ajang Asian Games Jakarta-Palembang 2018 di nomor estafet putra 4x100 meter bersama Ryota Yamagata, Kiryu Yoshihide, dan Aska Antonio Cambride,
Pada ajang tersebut Shuhei meninggalkan wakil Indonesia di urutan kedua yang diperkuat Zohri, Fadlin, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegaradi. Indonesia pun harus puas meraih medali perak di nomor tersebut.
Namun Zohri bukan berarti tidak dapat mengalahkan Shuhei. Pada ajang terakhir mereka bertemu di Asian Championships, Doha, Qatar, giliran Zohri meraih perak sementara Shuhei mendapat perunggu.
3. Ronnie Baker (Amerika Serikat)
Pelari asal negeri paman Sam ini pun lolos meyakinkan di kualifikasi Olimpiade dengan menyamai rekor Zohri yakni 10,03 detik. Bahkan dia pernah mencatatkan waktu terbaiknya di musim ini dengan 9,85 detik di nomor 100 meter.
Pelari berusia 27 tahun ini menjadi atlet yang membuat Amerika Serikat diprediksi akan menguasai cabor ini di Olimpiade Tokyo 2020. Dia telah menjadi headline pemberitaan media-media dunia bersama kompatriotnya yakni Trayvon Bromell.
Editor: Reynaldi Hermawan