KUPANG, iNews.id - Sebanyak 10 sekolah SMA/SMK di Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai menerapkan kebijakan masuk sekolah mulai pukul 05.00 WITA. Namun dalam masa uji coba ini, waktunya telah diundur menjadi pukul 05.30 WITA.
Aturan ini merupakan terobosan yang dibuat Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang telah disepakati para kepala sekolah. Namun baru beberapa hari berjalan, aturan ini telah menjadi dinamika di masyarakat, baik yang pro maupun kontra.
1. Hanya Diterapkan di 2 Sekolah
Kebijakan sekolah jam 5 pagi hanya diterapkan bagi dua sekolah unggulan, yakni SMA Negeri 1 dan SMA Negeri 6 Kota Kupang. Sementara sekolah lainnya, waktu masuk diundur 30 menit menjadi pukul 05.30 WITA.
2. Tuai protes dari orang tua siswa
Para orang tua siswa di Kota Kupang mendatangi Kantor Gubernur NTT untuk memprotes jam masuk sekolah pukul 05.00 WITA/05.30 WITA, Selasa (28/2/2023). Mereka khawatir dengan keselamatan anaknya bila harus pergi ke sekolah di pagi buta tersebut.
Nur Aisyah salah satu orang tua siswa menilai kebijakan ini keliru dan salah.
"Bagaimana mungkin anak-anak dipaksa bangun subuh-subuh lalu mereka harus pergi sekolah pagi-pagi sementara kendaraan umum belum ada. Kami tak punya kendaraan. Lalu mereka ke sekolah pakai apa," katanya.
3. DPRD NTT dan Ombudsman Kaget
Wakil Ketua DPRD NTT Inche Sayuna mengaku kaget dengan kebijakan Pemprov NTT soal aktivitas sekolah untuk SMA dan SMK yang dimulai lebih awal pukul 05.00 Wita.
"Kebijakan ini memang mengagetkan kita semua dan DPRD juga belum diajak komunikasi terkait kebijakan ini," katanya, Selasa (28/2/2023).
Menurutnya tidak pernah ada perbicaraan pihak pemprov dengan DPRD NTT terkait aturan tersebut dan tiba-tiba sudah diberlakukan di beberapa SMA/SMK sederajat di Kota Kupang.
4. Impian Gubernur NTT Viktor Laiskodat
Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengaku tak akan mundur dengan kebijakannya masuk sekolah jam 5 pagi. Bahkan dia telah menyiapkan bekerja sama dengan lembaga terkait agar para siswa dari dua sekolah unggulan ini bisa lulus perguruan tinggi ternama seperti Universitas Indonesia (UI), UGM, bahkan di Harvard University sekalipun.
"Jadi anak-anak ini akan disiapkan. Mereka akan siap masuk universitas mana pun, Akmil, Akpol. Banyak yang bilang itu pagi buta, namun ada filosofinya, ini penting, saya tidak akan mundur," katanya.
Konsep awal kebijakan ini berangkat dari mimpi Viktor Laiskodat agar ada sekolah dari NTT yang masuk dalam daftar 200 sekolah unggul di Indonesia. Tidak hanya unggul dalam prestasi akademik, tetapi juga karakter siswa.
5. Dinamika para guru dan murid
Hari pertama masuk sekolah jam 5 pagi NTT penuh dengan dinamika. Para guru bahkan tak sempat sarapan dan langsung bersiap ke sekolah. Sementara para siswa tampak sudah berdatangan ke sekolah saat hari masih gelap untuk memulai proses belajar mengajar.
Editor: Donald Karouw