MANCHESTER, iNews.id- Josep Guardiola merupakan manajer paling sukses di abad ke-21. Namun siapa sangka, Guardiola juga kerap menyia-nyiakan pemain bintang.
Ada sejumlah pemain bintang yang tak bisa tampil maksimal saat berada di skuad pelatih yang memiliki 30 gelar di tiga klub elit Eropa
Racikan taktiknya selama ini terbukti membawa Barcelona, Bayern Munchen hingga Man City meraih kejayaan. Namun, tak semua pemain yang pernah dilatihnya mengalami peningkatan.
Ada sejumlah pesepakbola yang gagal bersinar saat berkerja sama dengannya. Berikut 5 pemain yang gagal bersinar saat diasuh Pep Guardiola:
5. Joe Hart
Joe Hart adalah salah satu legenda Manchester City. Dia adalah elemen penting klub saat membantu timnya meraih gelar juara Liga Inggris pada musim 2011-2012, yang merupakan gelar liga pertama Man City sejak 1968.
Joe Hart hanya berhasil memainkan satu pertandingan di bawah Guardiola. Mantan penjaga gawang nomor 1 Inggris itu beralih menjadi pemain cadangan sejak Guardiola merekrut Claudio Bravo dari Barcelona.
4. Benjamin Mendy
Benjamin Mendy adalah salah satu dari tiga full back yang ditandatangani Man City pada jendela transfer musim panas 2017. Tapi pemain asal Prancis itu kerap menepi karena cedera.
3. Yaya Toure
Yaya Toure adalah pemain Timnas Pantai Gading. Dia dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik Liga Inggris. Namun, Toure memiliki kenangan buruk saat dilatih Pep Guardiola.
2. Mario Gotze
Dia mengawali penampilannya dengan membuat sepuluh gol, dan sembilan assist dalam 27 penampilan saat gabung Bayern Munchennya Guardiola. Meskipun sering mengalami cedera, Gotze menghasilkan 36 gol dan 24 assist dalam 114 penampilan selama tiga musim di Bayern
Meski begitu perubahan taktik Guardiola membuat Gotze tersingkir. Pemain berusia 28 tahun itu kini membela PSV Eindhoven.
1. Zlatan Ibrahimovic
Zlatan Ibrahimovic adalah salah satu penyerang hebat. Namun, nama besarnya tak bersinar saat Ibrahimovic pindah ke Barcelona asuhan Pep Guardiola setelah tiga tahun bersama Inter Milan.
Namun, Guardiola menggeser Ibrahimovic dan menggantinya dengan Messi yang saat itu berusia 22 tahun. Itu menyebabkan ketajaman Ibra langsung menurun.
Editor: Ibnu Hariyanto