BEIJING, iNews.id - Universitas Peking di Beijing mengungkap data mengcengangkan. Para ilmuwan merilis penelitian yang isinya memperkirakan 900 juta warga China terinfeksi virus corona selama lonjakan terbaru hingga 11 Januari 2023.
Angka tersebut berarti 64 persen dari total penduduk Negeri Tirai Bambu. China mengalami lonjakan kasus infeksi Covid-19 sejak melonggarkan kebijakan zero-Covid pada Desember lalu.
Jumlah 900 juta kasus yang diteliti Universitas Peking tersebut sangat jauh dibandingkan dengan penghitungan resmi pemerintah yang menyebutkan 503.000 orang yang terinfeksi. Padahal, sejak awal Desember 2022, berbagai media China melaporkan lonjakan besar kasus penyakit terkait dengan Covid sebagaimana terlihat dalam antrean di semua fasilitas kesehatan. Bahkan antrean juga terlihat di krematorium dam rumah duka.
Namun anehnya, sepanjang Desember otoritas China hanya melaporkan kurang dari 10.000 kasus infeksi harian, sementara orang meninggal hanya 1 digit.
Editor: Umaya Khusniah