LONDON, iNews.id - Sebagian pecinta sepak bola masih bertanya-tanya kenapa pemain sekelas Kevin De Buryne dan Mohamed Salah melempem di Chelsea. Mantan asisten Pelatih The Blues Eddie Newton membongkar alasannya.
Salah dan De Bruyne sempat menjadi pilar Chelsea medio 2010-an. Mereka dilatih juru taktik kaya pengalaman, Jose Mourinho.
Sayangnya dua pemain hebat itu gagal unjuk gigi lantaran jarang mendapat menit bermain. De Bruyne akhirnya dilepas ke Wolfsburg sebelum akhirnya jadi bintang Manchester City.
Kemudian Salah berkelana di Italia dan kini jadi senjata lini serang Liverpool. Newton menilai kedua pemain tersebut gagal bersinar di Chelsea bukan karena bakat mereka di bawah rata-rata.
Penyebab utamanya adalah Mourinho. Newton mengatakan The Special One punya masalah pribadi dengan Salah dan De Bruyne hingga tak memberi kesempatan kepada sang pemain.
"Saya pikir Salah dan De Bruyne bukan tentang bakat,” kata Newton dikutip dari Sport Bible, Rabu (13/10/2021).
“Itu adalah bentrokan kepribadian (dengan Jose Mourinho). Saya pikir mereka lebih dari cukup baik. Tetapi pelatih (Mourinho) yang tidak bertemu langsung dengan mereka," ujarnya.
Mantan gelandang Chelsea periode 1990-1999 itu kemudian mengomentari penampilan Romelu Lukaku yang gagal bersinar saat pertama kali gabung The Blues era Mourinho periode 2011-2014.
Menurutnya mesin gol Belgia itu masih belum siap bermain di Chelsea dan kalah bersaing dengan striker veteran sekelas Didier Drogba. Akibatnya dia dipinjamkan ke Everton, kemudian pindah ke Manchester United hingga kini akhirnya kembali berseragam The Blues.
“Untuk Lukaku, dia belum siap saat itu, dan saya tidak peduli apa kata orang. Dia hanya belum siap menjadi No 9 utama di depan dan meniru penampilan Didier. Dia akan selalu dibandingkan dengan Didier dan itu tidak adil baginya saat itu," tuturnya.
“Dia sekarang kembali ke Chelsea, lebih dewasa dan pemain senior yang bisa bermain membelakangi gawang dan mencetak gol. Dia sekarang siap untuk menyelesaikan perjalanan itu. Banyak kerja keras telah dilakukannya," ucapnya.
Editor: Reynaldi Hermawan